Pohon Kopi Bakal Gantikan Tanaman Sayur di Hulu Citarum

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Rabu, 01 Agu 2018 03:39 WIB
Sebanyak lima ribu bibit pohon kopi berjenis arabika dan robusta bakal ditanam di hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum.
Ilustrasi di kawasan Citarum. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Bandung, CNN Indonesia -- Sebanyak lima ribu bibit pohon kopi berjenis arabika dan robusta bakal ditanam di hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyerahkan bibit pohon kopi hasil kultur jaringan tersebut untuk program reboisasi dan pemberian manfaat ekonomi bagi warga setempat.

Deputi IV Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan bibit kopi bakal ditanam di tanah berketinggian 1.000 MDPL dengan lereng yang curam sebagai tanaman pelindung pencegah longsor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pohon kopi itu menggantikan tanaman seperti kentang dan wortel yang selama ini dibudidayakan warga pedesaan Bandung Selatan, Jawa Barat.

"Tanaman yang disumbang oleh Kemenristekdikti adalah tanaman ekologis karena bibit pohon kopi untuk mengganti tanaman petani yang sekarang ini menanam sayur. Tanaman sayur mempercepat erosi," kata Safri di DAS Citarum, Desa Cilampeni, Kabupaten Bandung, Selasa (31/7).

Safri menyebut pohon kopi berperan mengikat tanah meski ditanam di kemiringan terjal. Pohon kopi mampu melindungi tanah dari tetesan langsung air hujan sehingga mencegah terjadinya erosi.

"Kalau kita mengganti tanaman dengan pohon kopi, erosi bisa kita kurangi," ujar Safri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pengarah Tim DAS Citarum itu.


Libatkan Mahasiswa KKN

Menristekdikti Mohamad Nasir juga menyerahkan dua unit insinerator untuk mengurai sampah di sektor 8 DAS Citarum. Saat ini, Kemenristekdikti sedang mengupayakan pengadaan insenerator untuk total 22 sektor DAS Citarum

Pohon Kopi Bakal Gantikan Tanaman Sayur di Hulu CitarumPabrik-pabrik diduga membuang limbah di SUngai Citarum. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Menurut Nasir, Indonesia hanya butuh 1-2 tahun untuk mengembalikan Sungai Citarum menjadi bersih jika kerja sama antarinstansi pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat terus dijalankan.

Sementara, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menargetkan pembenahan sungai terpanjang di Jawa Barat itu selama tujuh tahun.

"Pak Menko Maritim mengajak agar program dilakukan tujuh tahun. Saya bilang tidak perlu, dua tahun harus dilakukan signifikan. Maka peran perguruan tinggi penting," kata Nasir.

Nasir mengimbau agar mahasiswa senantiasa mendampingi masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum yang menggalakkan edukasi 3R (Reuse, Recycle, Reduce) untuk warga DAS Citarum.


KKN Tematik Citarum Harum diikuti 19 perguruan tinggi antara lain dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Padjajaran.

Sebanyak 3 ribu peserta KKN itu tersebar di 22 sektor DAS Citarum, dari daerah hulu, tengah, dan hilir.

"Perguruan tinggi berperan mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah di sungai, baik hulu dan hilir. Nanti yang hutan gundul juga disiapkan bibit kopi dan kakao hasil kerja sama dengan tim riset," kata Nasir. (pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER