Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut
hastag atau tagar terkait kebencian yang tersebar di media sosial menjadi salah satu ancaman Pemilu 2019 yang berasal dari eksternal.
"(Ancaman) dari luar ada banyak juga, soal
cyber attack, ada juga
hastag-hastag yang membuat suasana kebencian," ujar
Meski begitu, mantan Panglima ABRI itu enggan untuk menyebutkan secara rinci tagar apa yang dikategorikan terkait kebencian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto menyatakan pihaknya tengah bersiaga mengantisipasi serangan di dunia maya atau serangan siber yang bertujuan mengacaukan pelaksanaan pemilu mendatang.
Sebab, jumlah pemilih yang terlibat diperkirakan mencapai 186 juta warga Indonesia di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota diseluruh Indonesia.
Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan infrastruktur dan sistem TI milik KPU, Bawaslu dan lembaga negara lain yang memiliki keterkaitan langsung dengan penyelenggaraan pemilu agar terhindar dari peretasan.
"Kemarin kan ada juga sistem IT yang coba dibajak, dan itu harus dihadapi di pilpres mendatang," kata dia.
Selain itu, Wiranto mengatakan pemerintah bakal membahas seluruh potensi ancaman maupun masalah baik secara eksternal dan internal. Mulai dari persoalan administrasi, logistik, personel, dan regulasi bakal diinventarisir untuk menjamin keamanan pemilu mendatang.
Ia tak ingin ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab mengganggu kelancaran pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Secara dini kita bahas bersama, kita cari cara untuk mengatasi dan menetralisirnya, dan kita jamin ke depannya dalam pelaksanaannya dengan baik dan aman dan lancar dan seadil-adilnya dan tak menimbulkan kegaduhan," pungkasnya.
(osc/asa)