Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (
PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan partainya tidak terkunci dalam koalisi
Joko Widodo untuk Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Cak Imin menanggapi cawapres pendamping Jokowi yang hingga kini belum juga diumumkan.
Cak Imin menyatakan PKB dan mitra koalisi sudah bersepakat memberi waktu kepada Jokowi untuk mempertimbangkan cawapresnya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak (terkunci). Memang itu kesepakatan kita memberi kesempatan kepada beliau untuk menimang-nimang," ujar Cak Imin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/8).
Cak Imin menuturkan hingga saat ini dirinya belum mengetahui siapa sosok yang bakal dipilih Jokowi. Namun, ia mengaku yakin Jokowi bakal memilih dirinya sebagai cawapres.
Wakil Ketua MPR ini pun mengklaim PKB tidak memiliki opsi lain hingga Jokowi menyampaikan cawapresnya. Opsi PKB saat ini masih sesuai arahan ulama Nahdatul Ulama, yakni mendukung Jokowi sebagai capres dan Cak Imin sebagai cawapres di Pilpres 2019.
"Skenario saya baru tunggal, wapresnya Pak Jokowi," ujarnya.
Untuk diketahui, Jokowi hingga kini belum menentukan cawapresnya pasca resmi diusung oleh PDIP sebagai capres di Pilpres 2019.
Beberapa nama cawapres yang berpotensi mendampingi Jokowi selain Cak Imin, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy, mantan Ketua MK Mahfud MD, Kepala KSP Moeldoko, hingga Ketua MUI Maruf Amin.
Di Pilpres 2019, Jokowi kemungkinan bakal diusung sembilan parpol, yakni PDIP, Golkar, PKB, PPP, Hanura, NasDem, PSI, Perindo, dan PKPI.
PKB Nilai Koalisi Prabowo Belum SiapDi tempat terpisah, Wakil Sekjend PKB Jazilul Fawaid memberi pandangannya terkait kubu Prabowo Subianto yang sejauh ini menjadi satu-satunya penantang koalisi Jokowi di Pilpres 2019.
Dia menganggap koalisi pendukung Prabowo belum siap karena dinamika di kubu Prabowo belum selesai, terutama dalam hal kandidat cawapres. Jazilul juga melihat pertemuan partai-partai koalisi Prabowo selama ini belum juga menemukan kata sepakat perihal cawapres.
"Saya dalam konteks dinamika ya, karena kubu sebelah ini belum selesai. Kalau di kita kan setengah selesai. Kalau di sana bentuknya nggak ada sama sekali, kalau kita sudah ada bentuknya," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Kamis (2/8).
Dinamika di kubu Prabowo itu, lanjut Jazilul, berbeda dengan dinamika yang terjadi pada koalisi pendukung Jokowi sejauh ini. Menurut Jazilul koalisi Jokowi sudah lebih matang, termasuk untuk urusan siapa cawapresnya.
"Pokoknya sampai hari ini hanya satu pasang, yang sudah jelas," kata Jazilul.
Jazilul menambahkan saat ini koalisi Jokowi juga sudah sampai dalam tahap pembentukan tim sukses dan strategi yang akan digunakan saat kampanye 23 September 2018 mendatang.
Melihat dinamika di kubu seberang, Jazilul memprediksi masa pendaftaran capres-cawapres oleh KPU diperpanjang. Diketahui, sesuai aturan, pendaftaran dimulai 4-10 Agustus 2018.
"Masih lama kelihatannya ini. Karena pendaftaran tanggal 4 sampai tanggal 10 itu kelihatannya nggak ada yang daftar. Nanti perpanjangan, sebulan lagi," ucap Jazilul.
(osc/gil)