Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo masih menutup rapat nama calon wakil presiden yang bakal mendampinginya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Ia juga enggan menyebutkan kapan deklarasi dirinya yang diusung sembilan partai politik dilakukan.
Jokowi meminta awak media bersabar terkait waktu deklarasi dirinya. Bahkan, mantan Wali Kota Solo itu mengarahkan agar pertanyaan soal waktu deklarasinya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Nunggu, nanti tanya saja ke bu Mega (Megawati Soekarnoputri)," kata Jokowi singkat usai memberikan pembekalan kepada seluruh bakal calon anggota legislatif PDIP di kawasan Ancol, Jakarta, Minggu (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi saat memberikan keterangan kepada wartawan didampingi Megawati dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Namun, Megawati yang berdiri di sisi kanan Jokowi tak berbicara apapun.
Megawati justru terlihat mengajak Jokowi pergi meninggalkan awak media, dengan menarik tangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Jokowi sempat merespons soal rekomendasi nama bakal cawapres yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurut Jokowi, setiap rekomendasi itu pasti baik.
Empat nama yang disodorkan PBNU adalah, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.
"Ya baik-baik sekali, namanya rekomendasi pasti baik," ujarnya.
Jokowi pun meminta para partai pendukung bisa menggerakan mesin partainya masing-masing sehingga bisa bekerja optimal selama Pilpres 2019. Dengan kerja optimal itu, kata Jokowi masyarakat akan memberikan kepercayaan dan mandatnya.
"[Agar] masyarakat memberikan kepercayaan dan memberikan mandat kepada partai, kepada kami. Sehingga saya rasa itu yang diharapkan," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan deklarasi Jokowi dan pendampingnya pada Pilpres 2019 bakal dilakukan di Jakarta. Deklarasi tersebut berbarengan dengan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Deklarasi pertama mau tidak mau di Jakarta," kata Hasto.
Saat disinggung siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Jokowi, Hasto mengaku tak berhak menyebutkan. Menurut Hasto, Jokowi sendiri yang akan mengumumkan nama pasangannya tersebut.
"Kami sudah tidak bicara nama lagi, kami disiplin, yang berbicara nama Pak Jokowi," kata dia.
Jokowi dan partai koalisi masih memiliki waktu sekitar lima hari untuk menentukan pendampingnya sebelum mendaftar ke KPU. Sampai saat ini belum diketahui pasti cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
Pendaftaran bakal capres dan cawapres telah dibuka oleh KPU sejak hari ini, 4 Agustus sampai Jumat 10 Agustus 2018.
(ugo)