Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI memberangkatkan kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso (990), ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, pasca gempa bermagnitudo 7 skala richter mengguncang wilayah tersebut, Minggu (5/8) pada pukul 18.46 WITA.
Selain, KRI dr. Soeharso (990), TNI juga mengerahkan batalion kesehatan dari Batalion Kesehatan 1/Kostrad dan Batalion Kesehatan 2/Marinir.
"Mereka membawa seluruh perlengkapan yang dibutuhkan seperti tenda lapangan, dapur lapangan dan lainnya," kata Hadi kepada
Antara di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panglima TNI menambahkan seluruh pasukan batalion kesehatan tersebut akan diberangkatkan Senin (6/8) pagi menggunakan pesawat angkut Hercules C-130 TNI Angkatan Udara.
Hadi juga telah menginstruksikan aparat kewilayahan untuk membantu penanganan korban pasca gempa yang sempat berpotensi tsunami tersebut. Penanganan korban diminta berdasarkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Terpisah, Muh. Nashir, Relawan Palang Merah Indonesia yang sedang bertugas di NTB mengatakan para relawan PMI tengah membagikan selimut bagi warga yang bertahan di pinggir jalan.
"Di wilayah Blanting, PMI bersama dengan TNI melakukan distribusi selimut kepada warga terdampak yang bertahan mengungsi di pinggir jalan, karena kondisi cukup dingin dan banyak juga lansia serta anak anak yang mengungsi di luar rumah." kata Nashir berdasarkan keterangan resmi PMI.
Selain membagikan selimut, relawan PMI juga membantu proses evakuasi dan penyelamatan warga yang berada di dalam rumah, serta penenangan bagi warga terdampak yang panik akibat gempa yang terjadi.
"Saat gempa terjadi banyak warga yang langsung keluar rumah, Relawan PMI yang siaga segera melakukan evakuasi kepada warga yang panik akibat diguncang gempa besar," jelas Nashir.
"Listrik juga padam, tetapi para relawan PMI berfokus untuk evakuasi dan penyelamatan warga yang berada di dalam rumah, serta penenangan bagi warga terdampak yang panik akibat gempa yang terjadi," tambah Nashir.
(wis)