Jakarta, CNN Indonesia -- Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, keruh akibat gempa bumi 7 skala richter (SR) yang terjadi pada Minggu malam di wilayah itu. Warga Kota Mataram terpaksa memanfaatkan air sungai dan air sumur untuk kebutuhan memasak, mencuci dan mandi.
"Sejak Minggu malam (5/8), air PDAM keruh bahkan bisa dikatakan sangat keruh sehingga tidak bisa kita gunakan untuk memasak ataupun mandi," kata Rumisah (35) salah satu pelanggan PDAM Giri Menang Mataram, di Mataram, Selasa (7/8) seperti dikutip dari
Antara.
Dengan kondisi air seperti itu, warga yang tidak memiliki sumur terpaksa harus turun ke sungai mengambil air bersih untuk kebutuhan memasak, mencuci dan mandi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untungnya, rumah kami dekat dengan Sungai Jangkuk dan memiliki sumber mata air cukup bersih sehingga saya dan warga lainnya bisa memanfaatkan mata air ini untuk kebutuhan sehari-hari, sambil menunggu kondisi air dari PDAM kembali jernih," katanya.
Warga lain pelanggan PDAM yang masih memiliki air sumur ada yang menggunakan air sumur sehingga masyarakat yang rumahnya jauh dari sungai bisa memanfaatkan air sumur tetangganya.
"Dalam hal ini, kami tidak bisa komplain ke PDAM karena penyebabnya murni bencana alam. Kita sabar saja, apalagi masih banyak korban lainnya yang kesulitan mendapatkan air," katanya.
Direktur Utama PDAM Giri Menang Mataram H Lalu Ahmad Zaini yang dikonfirmasi terkait kualitas air PDAM pascagempa membenarkan bahwa salah satu dampak dari gempa Lombok keruhnya sumber mata air PDAM hampir di semua titik .
"Biasanya 5 sampai 10 jam air sudah mulai jernih, tetapi karena ada gempa susulan air kembali keruh," katanya menjelasakan.
Namun demikian, kata dia, berdasarkan hasil pantauan di sejumlah sumber mata air PDAM sudah mulai jernih sehingga air yang ke pelanggan juga bisa segera jernih.
"Harapannya, tidak ada gempa susulan lagi agar semua masyarakat kota dapat menikmati air bersih kembali," katanya.
(wis/gil)