Ganjil Genap, Penumpang Transjakarta Naik Kualitas Udara Baik

Rayhand Purnama & Dhio Faiz | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 21:47 WIB
Peningkatan penumpang Transjakarta sekitar 34 ribu setiap harinya. Perluasan sistem ganjil genap juga disebut bisa memperbaiki kualitas udara di ibu kota.
Sistem ganjil genap membuat penumpang Transjakarta meningkat. (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pelanggan moda transportasi Transjakarta mengalami lonjakan usai sanksi tilang diterapkan pada perluasan sistem ganjil genap.


Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono menyampaikan lonjakan yang terjadi mencapai angka 34 ribu penumpang setiap harinya.

"Jumlah pelanggan Transjakarta pada Senin (6/8) mencapai 616.744, naik hampir 34 ribu dibandingkan Senin sebelumnya (30/7)," kata Budi Kaliwono dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (7/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah tilang diberlakukan pada 1 Agustus lalu, rata-rata penumpang Transjakarta mencapai 552.730 orang.

Naik 4,5 persen dari seminggu terakhir sebelum penerapan tilang yang rata-rata 528.887 orang per hari.

"Kenaikan jumlah pelanggan dikontribusikan dari layanan koridor, non koridor, maupun bus kecil yang tergabung dalam program One Karcis One Trip (OK-OTrip)," ujar Budi.

Perluasan ganjil genap juga diklaim memperbaiki kualitas udara di ibu kota.

Tiga hari terakhir, berdasarkan catatan Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian LHK Dasrul Chaniago jumlah partikel PM 2,5 di Jakarta sebanyak 25 mg per meter kubik. 

Biasanya partikel PM2,5 di DKI berada di angka 65 mg per meter kubik atau jauh dari standar harian yang ditetapkan WHO 25 mg per meter kubik untuk kota metropolitan.

"Tiga hari terakhir sudah turun persis 30, kemarin malah 25. Hari ini belum," kata Dasrul di BSD, Tangerang, Selasa (7/8).

Menurutnya kendaraan bermotor di DKI memang menjadi penyumbang nomor satu dari menurunnya kualitas udara di Jakarta. Kendaraan bermotor diketahui menyumbang 70 persen.

Oleh karenanya, ia pun mendukung dipermanekannya perluasan ganjil genap ini meski Asian Games usai.

Ganji genap sendiri sampai saat ini memang masih diperuntukan bagi mobil. Sempat ada wacana bakal diterapkan juga untuk roda dua, tapi hingga kini aturannya belum jadi.

Dasrul pun mendorong agar pemerintah DKI juga membuat peraturan tersebut untuk sepeda motor. Alasannya dengan jumlah roda dua yang lebih banyak 60 persen dari mobil tentu memberi kontribusi paling besar terhadap polusi udara Jakarta saat ini.

Sementara itu Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Sigit Widjatmoko menjelaskan DKI belum siap dalam untuk menerapkan sistem ganjil genap bagi sepeda motor. Motor kena ganjil genap pun belum dibahas dalam internal Pemprov DKI Jakarta.

"Belum ada pembahasan terkait hal itu," kata Sigit melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menerapkan perluasan ganjil genap. Jelang Asian Games 2018, ganjil genap diterapkan di 13 jalan protokol mulai 06.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Polda Metro Jaya dan Dishub DKI mulai memberlakukan penilangan sejak 1 Agustus 2018 usai Gubernur DKI Anies Baswedan meneken Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2018. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER