Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya membekuk sekitar 5.000 terduga pelaku kriminal jelang
Asian Games 2018. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan polisi menangkap mereka di daerah yang dianggap rawan kriminal di Ibu Kota.
"Dalam beberapa bulan ini kami menangkap 5.000-an penangkapan dari wilayah Jakarta Utara, Barat dan Pusat," kata Nico di Ombudsman Jakarta, Rabu (8/8).
Di antara ribuan penangkapan itu, Nico mengatakan polisi menetapkan sebanyak 767 tersangka dan telah menahan mereka. Sementara sebelas tersangka di antaranya mendapat tindakan tegas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Parameternya ini mengindikasikan membahayakan petugas dan membahayakan masyarakat," ujar Nico.
Nico menjelaskan penangkapan besar-besaran yang dilakukan polisi karena pemberitaan kriminal yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Padahal Jakarta sedang mempersiapkan Asian Games.
"Di mana penting bagi dunia tahu bahwa Jakarta adalah kota aman dan ini masalah harga diri," tegas dia.
Sebelumnya Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala kecewa karena polisi tak membuka data terkait meninggalnya sebelas terduga pelaku kriminal. Namun pada pertemuannya hari ini dengan polisi, Adrianus sudah menerima data-data yang dibutuhkan.
"Kami sudah puas, secara administratif sudah dilengkapi mindiknya (administrasi penyidikan). Jika di luar itu ada fakta lain itu di luar tanggungjawab kami," kata Adrianus.
Sementara Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jendral Setyo Wasisto menegaskan penggunaan senjata api untuk menembak para pelaku kejahatan jalanan selama Operasi Kewilayahan Mandiri jelang Asian Games 2018 sudah sesuai prosedur operasional yang berlaku.
Ia mengatakan hal itu menyusul protes dari elemen masyarakat sipil yang menilai operasi pemberantasan kejahatan oleh kepolisian jelang Asian Games berpotensi menyalahi peraturan dan melanggar hak hidup.
(pmg/gil)