Mendikbud Minta Korban Gempa Lombok Bersabar Belajar di Tenda

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Rabu, 15 Agu 2018 01:04 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah telah memasang tenda untuk ruang kelas sementara, sembari menunggu pembangunan sekolah semi permanen selesai.
Seorang pengungsi mengajar anaknya mengaji di tenda darurat tempat pengungsian korban gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi beberapa sekolah terdampak gempa di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/8).

Muhadjir mengatakan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah (pemda) terus berupaya memperbaiki kondisi ruang kelas dan bangunan sekolah yang rusak untuk memulihkan kegiatan belajar mengajar pascagempa.

"Fokusnya di sekolah. Kami prioritaskan bagaimana supaya proses kegiatan belajar mengajar kembali lancar," ujar Muhadjir di lapangan Sekolah Dasar (SD) Negeri Obel-obel 2, Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (14/8) dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, Kemendikbud telah memasang tenda untuk ruang kelas sementara. Tenda-tenda tersebut akan digunakan untuk proses belajar mengajar sembari menunggu bangunan sekolah semi permanen sementara selesai dibangun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena untuk membangun yang semi permanen butuh waktu sekitar dua atau tiga bulan, jadi menggunakan tenda dulu," kata Muhadjir.

Mendikbud Minta Korban Gempa Lombok Bersabar Belajar di TendaMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Sesuai hasil rapat kabinet terbatas, rehabilitasi bangunan akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


Lantaran perbaikan akan membutuhkan waktu yang cukup lama, Muhadjir menilai perlu kelas sementara agar kegiatan belajar mengajar kembali berjalan dengan baik.

"Bangunan yang rusak parah harus dirobohkan dulu, kemudian dibangun kembali. Waktu yang dibutuhkan sekitar enam sampai sepuluh bulan," katanya.

Jumlah bangunan semi permanen yang akan dibangun, menurutnya, akan disesuaikan dengan sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa. Bangunan semi permanen itu akan digunakan untuk menjalankan proses belajar mengajar sembari menunggu bangunan sekolah yang rusak selesai diperbaiki.

Mendikbud Minta Korban Gempa Lombok Bersabar Belajar di TendaSejumlah anak bernyanyi bersama relawan di tempat penampungan pengungsi korban gempa di Pemenang, Lombok Utara, NTB. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Mantan rektor Universitas Muhamadiyah Malang itu pun mengimbau agar siswa dan guru bersabar karena sementara waktu harus belajar di bawah tenda.

"Dengan pembelajaran yang baik, itu akan membantu mereka mengatasi traumanya, dan menguatkan mentalnya," kata Muhadjir.

Kemendikbud telah menggulirkan bantuan senilai lebih dari Rp229 miliar untuk rehabilitasi sekolah dan pemulihan kegiatan belajar mengajar.

Menurut data Sekretariat Nasional Pendidikan Aman Bencana (SPAB) per 12 Agustus 2018, 606 satuan pendidikan dilaporkan mengalami kerusakan; 977 ruang kelas dinyatakan rusak berat. Sebanyak 17 siswa meninggal dunia, 56 luka-luka, dan 19 orang harus dirawat inap.

(pmg/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER