Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden
Sandiaga Uno mengaku akan memggunakan data emak-emak dan data milenial untuk bertarung kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam kontes Pilpres 2019 mendatang.
Data emak-emak ini kata dia lebih konkrit dan terasa di lapangan ketimbang data atau statistik rujukan peningkatan ekonomi yang sering dibanggakan pemerintah saat ini.
"Kami gak banyak, data emak-emak yang kita pakai, data milenials yang kita pakai, kenyataan di lapangan," kata Sandi ditemui di kediaman Akbar Tanjung, tadi malam, Selasa (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta di lapangan saat ini dikatakan Sandi sangat berbanding terbalik dengan data-data statistik yang sering dibicarakan pemerintah. Sulitnya mencari pekerjaan karena lapangan kerja yang semakin kecil menurutnya jadi salah satu bukti perekonomian Indonesia semakin menukik turun.
"Selain itu harga tinggi jadi catatan kami. Kami gak mau manipulasi data, tapi apa yang dirasakan masyarakat sudah terkonfirmasi," kata dia.
Penggunaan data emak-emak dan milenial ini menurut Sandi perlu dilakukan agar tak ada jarak antara penguasa dan masyarakat. Sebab menurut dia yang paling utama saat ini kedekatan dengan isu-isu yang terjadi di masyarakat.
"Buat kami yang dirasakan masyarakat. Kami gak mau jarak dengan masyarakat. Kami gak mau deh ya bilang keliatan di data oke aja tapi ternyata masyarakat rasakan kesulitan," katanya.
"Konkretnya bagaimana, rillnya nyata dan tentu bisa jawab aspirasi dari masyarakat," kata dia.
Sandi juga mengaku telah memasukan beberapa daftar nama orang-orang yang bisa mengcounter permasalahan ekonomi saat ini. Nama-nama itu misalnya kata dia Rizal Ramli dan Sudirman Said.
"Juga ada Pak Kwik Kian Gwie," katanya.
(dal/gil)