Mendikbud Minta Polemik Pawai TK Bercadar Dihentikan

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 06:44 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada niat menunjukkan simbol-simbol radikal dalam kegiatan pawai siswa TK dalam menyambut HUT RI ke-73 itu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta polemik pawai siswa TK bercadar di Probolinggo dihentikan. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta polemik pelajar bercadar saat menggelar pawai peringataan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Probolinggi, Jawa Timur, dihentikan. Muhadjir menegaskan, tidak ada niat menunjukan simbol-simbol radikal dalam kegiatan tersebut.

"Saya mengimbau kepada siapapun yang masih menganggap ada masalah, ya harus diluruskan. Bahwa, tidak ada niat sama sekali, terutama dalam ajaran-ajaran yang berkaitan dengan pemahaman-pemahaman yang berbahaya. Hal itu semata diluar perhitungan," kata Muhadjir kemarin di Polres Probolinggo.

Ia mengakui ada kekurang cermatan penyelenggara dalam kegiatan tersebut. Karena itu ia mengimbau agar semua pihak lebih hati-hati dalam mengenalkan benda-benda pada anak-anak.

"Harus cermat terhadap anak didik, harus proporsional, kapan anak didik kita dikenalkan dengan properti-properti tertentu dan mana yang belum dikenalkan," kata Muhadjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama Kapolres Probolinggo Kota Ajun Komisaris Besar Alfian Nurrizal mengatakan rekaman yang beredar di dunia maya hanyalah sebagian kecil foto dan video kegiatan tersebut.

Pawai tersebut tak hanya menampillkan barisan pelajar menggunakan cadar dan dan menenteng senjata mainan. Namun ada ada pula iring-iringan bendera merah putih, pasukan berserban dan kereta kencana.

Ada pula pasukan berkuda dan miniatur kakbah serta siswa yang didandani seperti Raja Salman.

"Kami berharap tidak ada kontroversi lagi," kata Alfian.

Karnaval murid TK tersebut viral di media sosial karena menampilkan sejumlah murid TK bercadar dan membawa replika senjata api.

Pawai Budaya itu digelar Sabtu (18/8) dengan rute Jalan Panglima Sudirman (depan Pemkot) - Jl. Suroyo - Alun-alun, dan diikuti 158 anak Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). 

Video itu langsung beredar di media sosial. Warganet (netizen) ramai- ramai mengomentarinya. Bahkan organisasi kepemudaan seperti GMNI, IPNU, GP Ansor dan Gusdurian Probolinggo memprotes karnaval itu. (dik/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER