Gerindra Tuding Penyelesaian Konflik Tanah Gunakan Tembakan

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Selasa, 21 Agu 2018 03:35 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menuding pemerintah masih menggunakan cara kekerasan dengan senjata dalam menyelesaikan konflik tanah.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengkritisi penyelesaian konflik tanah atau agraria yang dilakukan pemerintah. Ia menuding pemerintah masih menempuh cara yang tidak modern dalam menyelesaikan konflik agraria.

"Indonesia ini negara besar, negara modern, tapi menyelesaikan kasus tanah masih tembak-tembakan," ujar Ferry dalam diskusi di kantor CSIS, Jakarta, Senin (20/8).

Ferry menekankan penyelesaian sengketa tanah harus ditempuh dengan cara yang lazim diterapkan di negara maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah mau pake MRT, LRT, tapi ada kasus sengketa agraria yang masih pakai tembak-tembakan. Ngomongnya sudah millennial, tapi rakyatnya ditembak-tembakin," kata Ferry.


Ia pun mengklaim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal mengkaji cara penyelesaian sengketa agraria yang baik bagi masyarakat. Nantinya, kata Ferry, Prabowo-Sandi akan menawarkan tata cara penyelesaian yang lebih ramah kepada masyarakat.

"Ada ribuan kasus sengketa konflik agraria yang tidak terselesaikan di negara yang bernama agraria," kata Ferry.


Di tempat yang sama, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menyayangkan oposisi yang kerap mengkritik pemerintah tanpa berdasar data. Johnny menilai kontestasi politik harus benar-benar menjanjikan hal yang riil dan bisa diterapkan. Dengan kata lain, bukan hanya sekadar di bibir saja.

"Ada banyak serangan ekonomi tapi tanpa basis data. Ilusi pilpres saja. Retoris saja sulit dilaksanakan untuk rakyat," ucap Johnny. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER