Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai Presiden Joko Widodo (
Jokowi) hanya memamerkan kepekaan yang sebenarnya kosong dalam kepemimpinannya. Komentar tersebut diberikan Rachland lantaran dana yang dikucurkan Jokowi untuk
gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) disebut baru mencapai Rp38 miliar.
Menurutnya, Jokowi juga sedang memamerkan tanggung jawab dan rasa keadilan yang sebenarnya kosong. Dia menilai, nominal sebesar itu tidak mencerminkan kehadiran negara di tengah rakyat yang sedang berduka.
"Bila benar sejauh ini Presiden Jokowi hanya mengucurkan Rp38 miliar bagi bencana di NTB, maka ia sedang memamerkan kekosongan sensitivitas, empati, tanggung jawab,
sense of urgency, dan rasa keadilan di dalam kepemimpinannya," kata Rachland lewat akun Twitter-nya, @RachlanNashidik pada Selasa (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari itu, dia pun mendesak Jokowi membatalkan penyelenggaraan acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - World Bank (Bank Dunia) yang direncanakan terselenggara pada 8 hingga14 Oktober 2018 di Bali.
Menurut dia, tak pantas Jokowi mendahulukan perhelatan senilai hampir Rp1 triliun di tengah penderitaan masyarakat NTB yang lebih membutuhkan perhatian.
Rachland juga mendesak Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) mengibarkan bendera Indonesia setinggi setengah tiang di seluruh lokasi pertandingan Asian Games 2018 sebagai tanda berduka dan ungkapan solidaritas terhadap masyarakat NTB.
"Saya juga mendesak, sambil menuntaskan janji menyelenggarakan Asian Games, panitia mengibarkan bendera merah putih di setengah tiang di semua cabang pertandingan," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengajukan permintaan tambahan anggaran Rp700 miliar untuk penanganan gempa bumi di Lombok.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan pengajuan tambahan anggaran itu menjadi alokasi dana penanganan bencana tahap dua. Sebelumnya, pihaknya telah mencairkan anggaran tahap satu sekitar Rp37 miliar.
Askolani menjelaskan anggaran tersebut sebenarnya tidak khusus masuk pos anggaran penanganan gempa Lombok, melainkan untuk mitigasi bencana secara nasional dengan pagu Rp700 miliar.
"Saat ada kejadian gempa Lombok, dana itu sebagian bisa dipakai. Sekarang sudah diajukan lagi oleh BNPB. Kami akan lihat berapa pun kebutuhannya dan kami pastikan alokasinya harus efisien dan efektif sesuai kebutuhan," jelas Askolani.
Di sisi lain, BNPB juga sempat menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani siap mengucurkan anggaran hingga Rp4 triliun untuk penanganan gempa Lombok jika dibutuhkan.
(agi)