Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 390.529 orang masih mengungsi akibat gempa
Lombok, NTB. Bantuan untuk para pengungsi korban gempa itu terus mengalir, namun terkendala akses.
"Sebanyak 390.529 orang masih mengungsi akibat gempa Lombok," ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam akun Twitter-nya, Jumat (24/8).
Sutopo merinci bahwa pengungsi tersebar di Kab. Lombok Utara sebanyak 134.235 orang, Lombok Barat 116.453 orang, Lombok Timur 104.060 orang, Lombok Tengah 13.887 orang, Kota Mataram 18.894 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengungsi masih memerlukan bantuan logistik," ucapnya.
Kebutuhan logistik yang mendesak untuk pengungsi saat ini antara lain logistik permakanan (MSS/Makanan Siap Saji), air bersih, MCK, dan sanitasi; layanan kesehatan dan trauma healing; terpal atau tenda bagi warga yang hanya mau mengungsi di depan rumahnya; selimut dan tikar; serta kebutuhan bayi dan balita.
"Bantuan logistik untuk korban gempa Lombok terus berdatangan. Ada kendala kecepatan penyaluran distribusi bantuan karena luasnya wilayah terdampak, akses jalan rusak, sulit dijangkau, pengungsi tersebar," tutur Sutopo.
Namun demikian, pihaknya terus menambah personel dan kendaraan. Misalnya, pengerahan helikopter dan kendaraan roda dua TNI untuk distribusi bantuan ke daerah-daerah yang jauh dan sulit diakses. Aparat desa dan kecamatan pun membantu distribusi.
"Banyak desa-desa di Lombok Utara dan Lombok Timur di bukit dan daerah yang aksesnya sulit sehingga dijangkau dengan sepeda motor. Bahkan ada bantuan yang diantar dengan jalan kaki," ungkap dia.
Sebelumnya, sejumlah pengungsi mengeluhkan bantuan yang tak sampai ke tangan mereka karena tempat pengungsiannya karena tak terjangkau akses jalan raya.
(gil)