Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menggelar acara pelantikan terhadap menteri kabinet kerja sisa masa jabatan periode tahun 2014-2019, Jumat (24/8) sore ini di Istana Negara, Jakarta. Sebelumnya, Idrus Marham baru saja menyatakan mengundurkan diri sebagai menteri sosial.
Berdasarkan undangan yang diterima
CNNIndonesia.com, acara pelantikan akan digelar pukul 15.00 WIB. Pelantikan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Politikus Golkar Agus Gumiwang yang diisukan bakal menggantikan Idrus pun sudah terlihat berada di Istana.
Sekitar satu jam sebelumnya Idrus telah menyatakan mundur sebagai menteri sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu dibuat setelah dirinya menerima surat penyidikan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kemarin sudah pemberitahuan penyidikan, yang namanya penyidikan itu kan statusnya pasti tersangka," kata Idrus kepada wartawan.
Kata Idrus, pengunduran dirinya merupakan bentuk tanggung jawab moralnya. Selain itu juga karena tak ingin menjadi beban pemerintahan Jokowi.
"Saya hanya minta supaya ini 'pak cepat-cepat ada pergantian karena penanganan kemiskinan, apalagi prestasi menurun sekarang ini dari dua digit ke satu digit harus ada penanganan yang lebih baik' dan saya harap pengganti saya lebih baik dari saya," ujar Idrus.
 Idrus Marham bicara kepada wartawan, Jumat (24/8) terkait pengunduran dirinya sebagai menteri sosial. (CNN Indonesia/Christie Stefanie). |
Istana mengakui nama politikus Golkar Agus Gumiwang mengemuka sebagai kandidat pengganti Idrus. Sementara politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo memastikan Agus Gumiwang telah ditunjuk menggantikan posisi Idrus tersebut.
"Ya
confirm, barusan saya telepon ketua umum. Semoga tidak ada perubahan," kata Bambang yang menjabat Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar saat dikonfirmasi.
Idrus sendiri sudah tiga kali memenuhi panggilan KPK terkait kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1.
Penyidik menggali soal dugaan suap dan pertemuan Idrus dengan anggota DPR Johannes Kotjo dan Eni Maulani Saragih yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.
Eni diduga menerima uang Rp4,8 miliar secara bertahap dari Kotjo terkait kesepakatan kontrak kerja sama proyek PLTU Riau-I.
Proyek ini merupakan proyek penunjukan langsung yang diserahkan pada anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa-Bali sejak dua tahun lalu.
Sejauh ini KPK baru menetapkan Kotjo dan Eni sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1.
(wis)