Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka perkara dugaan suap proyek
PLTU Riau-I Eni Maulani Saragih mengakui sebagian uang sogok mengalir ke Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
Partai Golkar pada 2017. Namun, Ketua DPP Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily membantah pernyataan itu.
Ace mengatakan sudah mengkonfirmasi langsung kepada Ketua Panitia Penyelenggara (OC) Munaslub Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ketua Panitia Pengarah (SC) Ibnu Munzir.
"Keduanya tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Eni M. Saragih untuk pembiayaan Munaslub 2017 tersebut," kata Ace kepada CNNIndonesia.com, Jumat (31/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ace mengatakan pernyataan Eni hanya bersifat sepihak dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Golkar juga membantah ada dana berasal dari Eni ditujukan buat SC dan pembayaran sewa hotel serta katering.
"Untuk penyediaan katering atau makanan peserta itu ditangani oleh Panitia OC bukan SC. Tugas SC itu mengarahkan dan menyiapkan materi Sidang, bukan menyiapkan katering dan sewa hotel," kata dia.
Ace menegaskan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto menekankan kampanye pemerintahan bersih. Karena itu setiap sumber pendapatan Golkar diakui Ace bisa dipertanggungjawabkan.
"Dan masuk ke rekening resmi Partai Golkar. Selain itu, Pak Airlangga selalu meminta kepada seluruh kader untuk tidak melakukan tindakan tidak terpuji termasuk korupsi," ujar dia.
Ace menegaskan Airlangga tidak pernah memberi kuasa kepada Eni mencari sumber dana buat Munaslub dengan melanggar undang-undang. Karena itu dia menekankan tudingan Eni adalah fiktif.
"Cara-cara seperti itu justru kami hindari dan kami tentang. Itu tidak mencerminkan
tagline yang kami usung yaitu Golkar bersih," kata dia.
(ayp/sur)