Hentikan Bagi-bagi Sepeda, Jokowi Enggan Berpolemik

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 25 Sep 2018 17:32 WIB
Presiden Joko Widodo menghentikan bagi-bagi sepeda saat kunjungan supaya tidak menuai masalah karena sudah masuk masa kampanye Pilpres 2019.
Calon Presiden Joko Widodo. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo punya alasan mengapa menghentikan pembagian sepeda saat bertemu masyarakat. Dia beralasan enggan bagi-bagi hadiah saat kunjungan supaya tidak menuai masalah.

"Nanti kalau aturannya masih belum jelas. Nanti malah menimbulkan polemik. Saya kira kami hindari lebih baik," kata Jokowi di Balai Kartini, Selasa (25/9).

Ia pun sempat tertawa ketika dikonfirmasi mengenai hal itu. Sebab, sepanjang agenda hari ini, ia tidak memberikan sepeda sama sekali kepada masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak pagi, ia sudah bertemu tujuh ribuan masyarakat di Cibinong, Bogor, Jawa Barat saat membagikan sertifikat tanah. Presiden Jokowi kemudian bertemu seratusan anggota Persatuan Islam (Persis).


Perjalanan kemudian berlanjut ke Balai Kartini guna bertemu sekitar 300 purnawirawan. Ketiga agenda ini memang pertama kali dilakukan Jokowi setelah resmi ditetapkan sebagai calon presiden dan masuk masa kampanye.

Menariknya, tidak ada satu hadiah pun yang diberikan. Padahal, biasanya dalam satu acara Presiden Jokowi bakal memberikan tiga hingga lima sepeda kepada masyarakat yang menjawab pertanyaannya.

"Karena dari kemarin kami enggak boleh lagi bagi sepeda. Karena enggak boleh enggak ada yang maju lagi," kata Presiden tadi di Stadion Pakansari, Bogor.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang tidak merinci soal pembagian hadiah berupa sepeda dan sembako ketika Jokowi berkunjung ke daerah atau bertemu masyarakat.

KPU meminta jajaran Istana lebih mempertimbangkannya terlebih dahulu.

Sejak beberapa bulan lalu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) melarang pembagian sepeda semasa kampanye berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

KPU-Bawaslu sudah memberi tahu batasan-batasan Jokowi sebagai capres petahana seperti hak pengawalan, pengamanan, kesehatan, serta protokol yang melekat.

Di sisi lain, mereka juga menyoroti hal-hal yang biasanya dilakukan Jokowi ketika bertemu masyarakat seperti membagikan sepeda serta sembako.


"Jadi memberikan pemahaman dengan baik teman-teman di lembaga kepresidenan. Prinsipnya kalau itu memang melekat pada agenda kenegaraan harus dipertimbangkan dengan baik. Apakah itu boleh atau tidak kembali ke aturannya," kata Kepala Biro Teknis dan Humas Sekretariat Jenderal KPU Nur Syarifah. (chri/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER