Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyebut
dana kampanye yang akan digunakan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 ini kemungkinan mencapai triliunan rupiah
"Pasti butuh banyak, triliunan kali yah," kata Andre saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (25/9).
Andre mengatakan kebutuhan dana itu akan dipenuhi oleh para calon legislatif dan kader partai, termasuk dari partai koalisi. Dia mengklaim hal itu tak akan terlalu memberatkan kader yang juga sedang mengikuti Pileg 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembiayaan dari kami semua, dari caleg dari kader. Kayak saya ini contohnya, saya ini kader Partai Gerindra saya juga caleg DPR RI, saya tiap ketemu konstituen berkeliling ya selain promosi diri saya, juga promosi Bang Sandi dan Pak Prabowo sebagai capres dan cawapres," kata dia.
Dana kampanye akan dialokasikan ke beragam pos belanja. Namun Andre mengatakan belum bisa merinci alokasi tersebut.
Di sisi lain Andre juga mengatakan masih ada kemungkinan meminimalkan dana kampanye Prabowo-Sandi mengingat Pilpres 2019 digelar serentak dengan pemilihan legislatif.
"Jadi kami selain kampanye diri sendiri bisa
nyambi dong kampanye paslon," kata dia.
Prabowo-Sandi sebelumnya sudah mengajukan Laporan Dana Awal Kampanye (LDAK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam data KPU, LDAK Prabowo-Sandi tercatat Rp2 miliar.
Dana itu mendapat sindiran dari kubu Jokowi-Ma'ruf. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan LDAK dalam Pemilu 2019 di KPU harus menggambarkan komitmen terhadap akuntabilitas atau bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar mencocokkan dengan nomor urut.
"Kami sangat menyayangkan kalau ada yang melaporkan dana kampanye hanya sekedar untuk memenuhi tanggung jawab tanpa disertai komitmen akuntabilitas," ujar Hasto di Rumah Cemara, Jakarta, merespons LDAK Prabowo-Sandi.
Terkait hal itu, Andre menyebut angka Rp2 miliar sesuai statusnya hanya sebagai dana awal.
"Bukan dana keseluruhan, yang jelas kami sudah jelaskan sumber dana Rp2 miliar ini dari mana," katanya.
(tst/wis)