Jakarta, CNN Indonesia --
PDIP menggelar pertemuan dengan organisasi
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk membahas isu
hoaks dan berita fitnah. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai fitnah dan hoaks merusak peradaban dan moralitas.
"Fitnah dan hoaks itu bisa menjadi hal yang bisa merusak peradaban kita. Itu merusak moralitas kita," ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (26/9).
Hasto mengklaim mendukung dan mengapresiasi langkah yang telah dijalankan oleh Mafindo dalam mengkampanyekan anti fitnah ke berbagai pihak, salah satunya ke partai politik. Sebagai bangsa berkebudayaan dan berdasarkan Pancasila, ia menyebut Indonesia tidak boleh dikotori oleh hoaks dan fitnah.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan PDIP bakal bekerjasama dengan Mafindo lewat sejumlah sistem untuk menangkal hoaks dan fitnah yang tersebar di media sosial. Salah satu sistem yang digunakan, kata Hasto, adalah sistem yang ada di internet yakni www.turnbackhoax.id.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu merupakan yang positif. Sekali itu disosialisikan masyarakat bisa secara proaktif untuk meminta klarifikasi, untuk dicek ini atau palsu," ujarnya.
Di sisi lain, Hasto berharap Pemilu 2019 menjadi tradisi untuk menampilkan gagasan, rekam jejak, dan komitmen bagi Indonesia. Hal itu menanggapi adanya website yang memuat dugaan skandal Cawapres Sandiaga Uno.
Ia menilai semua pihak menentang hoaks dan fitnah, serta meminta aparat bekerja secara proaktif.
"Jadi kami sendiri menentang hal tersebut (hoaks dan fitnah) dan sebaiknya aparat proaktif," ujar Hasto.
Lebih dari itu, Hasto mengklaim PDIP selaku salah satu parpol pendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin tidak akan melakukan hal negatif. PDIP serta TKN Jokowi-Maruf, kata dia, juga telah membuat komite disiplin dan direktorat khusus untuk menjaga disiplin.
"Pada saat bersamaan kami juga ikut memerangi hoaks tersebut sehingga gagasan besar untuk Indonesia dapat ditampilkan tanpa dikotori oleh hal-hal yang negatif," ujarnya.
Presidium Mafindo Ratih Ibrahim mengatakan pihaknya bakal melanjutkan lawatan ke partai politik yang lain untuk mengkampanyekan anti fitnah dan haoks. Sosialisasi yang dilakukan Mafindo, klaim Ratih, diperlukan untuk mencegah hal negatif terjadi selama kampanye di Pemilu 2019.
"Hoaks adalah racun. Kalau setiap hari kita konsumsi berita bohong dan fitnah itu bisa jadi sakit. Kami ingin masyarkat objektif dan sehat," ujar Ratih.
(panji/age)