Punya Kemiripan Nama, PKS disebut Dominan di Koalisi

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 28 Sep 2018 05:43 WIB
PKS diduga jadi parpol yang dominan di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur karena memiliki kemiripan nama dengan koalisi.
Ilustrasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diduga jadi parpol yang dominan di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur karena disebut memiliki kemiripan nama koalisi. Namun, keuntungan elektoral nama koalisi bagi partai dakwah itu dinilai tak banyak.

Menurut Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Luky Sandra Amalia, asumsi itu wajar lantaran ada kedekatan nama koalisi dengan nama PKS. Hal ini juga bisa berarti ada dominasi PKS di koalisi, di luar hegemoni Partai Gerindra.

Sandra menjelaskan bahwa kata 'Adil' serupa dengan kata 'Keadilan' dalam nama PKS. Sementara, kata 'Makmur' juga identik dengan kata 'Sejahtera' dalam PKS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kata 'Adil' di sana seolah-olah merujuk pada dominasi satu partai anggota koalisi yang kebetulan namanya sama yaitu Partai Keadilan Sejahtera. Bisa jadi ini menunjukkan dominasi PKS di anggota koalisi," ucap ucapnya, di kantor Populi Center, Jakarta, Kamis (27/9).

Selain itu, lanjut dia, PKS merupakan parpol pertama di luar Partai Gerindra yang bergabung ke koalisi.

"Bisa jadi [penggagas nama koalisi]. Kemungkinan itu pasti ada. Sebab PKS adalah partai pertama yang masuk dalam koalisi Prabowo jauh sebelum PAN dan Demokrat masuk," imbuhnya.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, di Jakarta, Minggu (23/9).Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, di Jakarta, Minggu (23/9). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Mengenai keuntungan elektoral bagi PKS dari nama koalisi, Sandra menilai tidak besar. Baginya, efek elektoral terbesar dari pilpres akan tetap diperoleh Gerindra karena Prabowo Subianto, selaku ketua umumnya, menjadi capres.

"Sandiaga juga tetap identik dengan Gerindra di mata pemilih, meskipun sudah bukan kader lagi," ujar Sandra.

Terpisah, Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin membantah partainya mengusulkan nama Koalisi Indonesia Adil dan Makmur demi mendapat keuntungan elektoral. Dia menegaskan bahwa nama koalisi adalah buah pikir seluruh pihak yang tergabung di dalamnya.

"Bahkan katanya bang Sandi awalnya mengusulkan Indonesia Adil Sejahtera. Namun ditolak oleh teman-teman partai," ujar Suhud.

Suhud juga menampik PKS setuju nama tersebut lantaran identik dengan nama partainya. Menurutnya, kesepakatan mengenai nama terjalin karena adil dan makmur adalah dambaan pendiri bangsa sejak dulu.

"Saya kira kebetulan saja. Indonesia Adil dan Makmur itu merupakan cita-cita pendiri bangsa Indonesia," dalihnya.

Punya Kemiripan Nama, PKS disebut Dominan di KoalisiFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno turut membangah asumsi Sandra. Dia mengatakan nama Indonesia Adil dan Makmur dipilih karena koalisi Prabowo-Sandi memang bertujuan menghadirkan keadilan dan kemakmuran kepada rakyat. Bukan semata-mata dipilih karena identik dengan salah satu nama partai dalam koalisi.

"Tidak kok. Kalau pertimbangannya seperti yang disampaikan peneliti LIPI tersebut, koalisinya akan bernama Koalisi Indonesia Amanah dan Adil," tandasnya.

(bmw/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER