BNPB Sebut Jokowi Bakal Tetapkan Status Bencana Gempa Sulteng

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Sep 2018 15:01 WIB
BNPB menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan menetapkan status bencana gempa 7,4 skala Richter yang memicu tsunami di Sulawesi Tengah.
BNPB menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan menetapkan status bencana gempa 7,4 skala Richter yang memicu tsunami di Sulawesi Tengah. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan menetapkan status bencana gempa 7,4 skala Richter yang memicu tsunami di Sulawesi Tengah.

"Nanti presiden akan menetapkan status bencana, termasuk pihak yang akan membantu, internasional atau dalam negeri saja," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (29/9).

Sutopo mengatakan bahwa pihaknya tak berwenang menetapkan status bencana. Ia menegaskan bahwa mekanisme penanganan keadaan darurat, Kepala BNPB harus melaporkan setiap saat kepada presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam penanganan darurat, masing-masing punya peranan. BNPB menghimpun upaya potensi nasional dengan berkoordinasi dari masing-masing kementerian lembaga," ucapnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa nantinya pasti akan ada pemberitahuan lebih lanjut bagi masyarakat dan dunia yang ingin menyalurkan bantuan.

"Sampai saat ini belum ada. Nanti kalau ada, kami sampaikan. Kalau sekarang bisa lewat PMI atau NGO kebencanaan, atau media yg membuka, tentu akan berkoordinasi dengan BNPB.

TNI sendiri sudah membuka posko penampungan bantuan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
BNPB melaporkan bahwa hinga saat ini, setidaknya 384 orang dilaporkan tewas di Palu akibat gempa dan tsunami di Palu.

Angka tersebut diduga kuat masih akan terus bertambah karena banyak orang belum dievakuasi dari dalam reruntuhan.

Jumlah itu juga belum termasuk korban dari gempa di Donggala karena sampai sekarang daerah tersebut masih sulit dijangkau. (fhr/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER