Palu, CNN Indonesia -- Sejumlah warga
Palu, Sulawesi Tengah terlihat khusyuk menjalankan ibadah Salat Jumat perdana pascabencana
gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9). Mereka telah mendatangi masjid terdekat dari lokasi pengungsian sejak sekitar pukul 11.45 Wita (5/10).
Salah satu masjid yang ramai didatangi ialah Masjid Raya Baiturrahim, berlokasi di Jalan Masjid Raya, Lolu Utara. Selain warga Palu, sejumlah relawan dan orang yang tengah membantu penanggulangan dampak gempa serta tsunami di Palu juga ikut melantunkan doa di tempat ini.
Khatib berpakaian serba putih berdiri, menyampaikan khotbah yang mengangkat topik hari akhir dan kematian. "Kita harus bersyukur karena kita diberi nikmat keselamatan dan kesehatan. Akhirnya kita bisa bertemu untuk melaksanakan ibadah wajib saat ini," kata khatib.
Khatib pun mengajak warga Palu untuk terus bertakwa dalam setiap tahap kehidupan. Termasuk untuk terus berpegang ke agama dalam suka atau pun duka. Salat dimulai sekitar 12.20 Wita dan dikuti sekitar seribu muslim pria. Saf salat bahkan meluber hingga ke luar masjid.
Salat kemudian ditutup pembacaan ayat kursi, zikir dan doa bersama. Warga pulang setelah saling bersalaman. Salah seorang warga, Herman Djamalo, mengaku bersyukur dapat kembali menunaikan ibadah Salat Jumat setelah bencana gempa dan tsunami melanda Sulawesi Tengah pekan lalu.
 Salat Jumat di Palu (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon) |
Dalam Salat Jumat kali ini, dia menyampaikan doa khusus. Herman memohon Tuhan meringankan beban seluruh beban yang dialami masyarakat Sulawesi Tengah dan lokasi terdampak dapat segera pulih kembali. "Intinya kami meminta diringankan beban masyarakat Palu, kami menerima cobaan ini sekiranya cepat, pemerintah gerak cepat sehingga listrik dan air bisa jalan normal kembali," ujarnya.
Gempa dan tsunami melanda tiga wilayah di Sulawesi Tengah yakni Palu, Sigi, dan Donggala pada Jumat (28/9). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) hingga hari Kamis (4/10) pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Sulawesi Tengah mencapai 1.424 jiwa.
Kepala Pusat Data BNPB Sutopo Purwo Nugroho merinci korban meninggal dunia di Donggala mencapai 144 jiwa, Kota Palu 1203 jiwa, Sigi 64 jiwa, Pari Gemutong 12 dan Pasang Kayu (Sulawesi Barat) 1 orang. Sutopo memastikan 1.407 korban jiwa sudah dimakamkan secara massal. "1.407 sudah dimakamankan. Sebagian besar di TPU Paboya," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mts/dea)