Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferdinand Hutahaean membenarkan bahwa sejauh ini cawapres
Sandiaga Uno lebih aktif turun ke daerah-daerah ketimbang capres
Prabowo Subianto.
Pasalnya, selain Sandi lebih muda, pihak timses tak ingin sembarang berkeliling tanpa strategi meraih suara.
"Untuk saat ini, Pak Sandiaga Uno kan lebih muda lebih mobile target pemilihnya juga emak emak dan anak muda yang mau digarap tentu Sandiaga Uno lebih banyak," kata Ferdiand, usai diskusi publik "Buzzer Politik di Sosial Media, Efektifkah?" di Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Prabowo itu kita juga sudah mengatur jadwal yang harus di lakukan. Kita juga tidak mau keliling-keliling seperti komidi putar. Kita sudah mengatur jadwalnya nanti Prabowo kemana, Sandi kemana, strateginya sudah," imbuhnya.
Hal itu dikatakannya terkait cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang mengkritisi itikad Prabowo untuk 'nyapres' karena dinilai kurang dalam hal berkeliling menyapa masyarakat dibandingkan Sandiaga.
Ferdinand mengakui Prabowo selnajutnya akan lebih aktif untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan.
"Kita jadwalkan Pak Prabowo segmennya di mana, lebih banyak ke pertemuan-pertemuan," kata dia, yang juga merupakan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat ini.
Soal sikap Andi Arief sendiri, Ferdinand memakluminya karena dia ada di luar BPN Prabowo-Sandiaga. Selain itu, pendapat tersebut seharusnya dianggap sebagai suara netizen, bukan representasi Partai Demokrat yang merupakan salah satu pengusung Prabowo.
"Ya saya memaklumi. Andi Arief kan tidak masuk di tim. Yang masuk itu kan ada beberapa yang dari partai. Tetapi beliau memang diminta untuk mendampingi ketua umum," jawabnya.
"Tapi mungkin Andi Arief semangatnya tinggi, mau cepet-cepet jadi presiden," kelakarnya.
Terpisah, juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, menyebut Prabowo tak memiliki kepercayaan diri untuk maju sebagai calon presiden.
"Ini sebenarnya menunjukkan bahwa Pak Prabowo tidak PD [percaya diri] maju sebagai capres. Dengan tidak hadir itu menunjukan bahwa beliau tidak ingin dipilih sehingga menyerahkan kepada Sandi," ujar dia, di posko pemenangan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (12/10).
 Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. ( CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Ia bahkan mengibaratkan Sandi seperti capres bayangan karena lebih aktif berkampanye ketimbang Prabowo. "Sandi yang dibawa ke mana-,mana apakah karena masih punya tenaga, sedangkan Pak Prabowo tidak? Ya tidak tahu juga," tuturnya.
"Kan ini pilpres, sayang gitu lho. Kalau terus begini [elektabilitas] Pak Prabowo bisa makin turun. Ya kita kan maunya punya lawan yang seimbang," tandas Arya.
(kst/pris)