Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN)
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menilai cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief memperlihatkan ketidakkompakan kubu pasangan capres dan cawapres nomor urut 2
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kalau yang satu nada dasarnya C, yang satu nada dasarnya F, itu kalau paduan suara kan berarti tidak kompak," kata Arsul di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (12/10).
Cuitan Andi yang mempertanyakan keseriusan pencapresan Prabowo, menurut Arsul juga patut dipertanyakan. Sebab, itu juga dinilainya bisa menjadi indikasi partai pengusung Prabowo-Sandi tidak serius mendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, ada empat partai pengusung Prabowo-Sandi, yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Atau kalau kita berhusnuzan, berprasangka baik itu sebetulnya keluhan untuk menimbulkan juga semangat dan kegairahan," kata Arsul.
Meski demikian, Arsul mengatakan pihaknya enggan merasa berada di atas angin terhadap isu ini. Menurutnya, TKN Jokowi-Ma'ruf fokus untuk menyosialisasikan ide-ide dan gagasan selama masa kampanye.
Selain itu, Arsul mengklaim pihaknya juga menerima masukan atas kekurangan dari gagasan maupun program Jokowi-Ma'ruf.
"Banyak juga yang memberikan masukan tentang hal-hal yang masih harus dikerjakan, termasuk kekurangan Pak Jokowi itu kami dengarkan juga," katanya.
Andi sebelumnya mencuitkan tentang gaya kampanye Prabowo. Menurutnya, Sandiaga justru terlihat serius berkampanye ketimbang Prabowo. Andi pun menangkap kesan Prabowo agak kurang serius menjadi presiden.
Dalam cuitannya, Andi juga menekankan enam bulan waktu kampanye adalah waktu yang terlalu pendek dalan politik. Ia pun meminta agar Prabowo keluar dari sarangnya di Kertanegara untuk lebih rajin mengunjungi rakyat.
(swo/osc)