Jakarta, CNN Indonesia -- Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau
Gus Dur, Yenny Wahid mengaku tidak bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, meski dia mendukung pasangan nomor urut satu itu.
Yenny meyakini bahwa dia turut memberikan dukungan kepada
Jokowi-Ma'ruf dari luar TKN.
"(Saya) enggak (masuk TKN), di luar saja," ujarnya saat ditemui usai menghadiri dialog lintas agama di Hotel Aryaduta Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10).
Yenny mengatakan masih melakukan komunikasi dengan tim yang diketuai oleh Erick Thohir itu. Menurut dia ini penting untuk menguatkan dukungan. "Saya pasti terjun ke bawah,
all out untuk Pak Jokowi pasti," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yenny menganggap TKN sudah mengetahui apa yang harus dilakukan demi kemenangan pasangan nomor urut satu. "Sudah pintar semua, saya mah apa atuh," ujarnya bercanda.
Yenny menyatakan bahwa dia beserta Konsorsium Kader Gus Dur mendukung capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Deklarasi dukungan ini dikemukakan di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur di Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (26/9).
Jaringan Gusdurian Tetap Netral
Menurut Yenny, walaupun dia turut terjun ke ranah politik, lembaga Jaringan Gusdurian tetap netral. Ia pun rela melepas jabatannya sebagai Direktur Wahid Foundation demi menjaga netralitas lembaga.
"Orang-orang yang berada di Jaringan Gusdurian dan berpolitik itu boleh masuk ke sini (Kader Gus Dur) dan harus nonaktif dari Jaringan Gusdurian," katanya.
Ia berkata jika ada anggota yayasan yang ingin berpolitik, maka harus berstatus nonaktif. Yenny menegaskan bahwa Wahid Foundation tidak bersifat politis. Lembaga berfungsi sebagai penjaga moralitas dan mengingatkan jika ada kader atau bahkan peserta kontestasi pilpres yang salah.
"Saya sendiri bisa saja nanti kan mungkin ada tindakan-tindakan atau ucapan yang keliru karena terlalu semangat berkampanye untuk pasangan nomor satu misalnya maka saya sangat, harus ada figur untuk mengingatkan kita semua. Nah itu seperti ibu saya, Bu Sinta, misalnya kita harapkan," ucapnya.
(els/dea)