Korban Gempa Donggala Ungkap Belum Ada Bantuan Pemerintah

Antara | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Okt 2018 16:43 WIB
Korban gempa Donggala mengaku hanya dapat bantuan dari salah satu partai politik dan relawan berupa makanan, air minum, pakaian dan tenda.
Pengungsi korban gempa Donggala Sulawesi Tengah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban gempa dan tsunami di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengaku belum mendapat kabar mengenai rencana relokasi maupun pembangunan tempat pengungsian terpadu yang bersifat sementara.

"Mengenai barak pengungsi dan relokasi permukiman sama sekali belum ada kabar," kata salah satu korban gempa dan tsunami Kecamatan Sindue Mohammad Hamdin seperti dilaporkan Antara, Sabtu (13/10).

Hamdin mengaku bahwa belum ada tanda-tanda langkah pemerintah untuk membangunkan barak bagi pengungsi korban gempa dan tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga di sini serba kesusahan dan serba salah. Mau balik ke rumah, sementara rumah suda tidak layak huni. Mau bertahan di lokasi pengungsian, sementara terpal tidak layak digunakan," ucap Hamdin.


Saat ini, kata Hamdin, sekitar 1.373 jiwa atau lebih dari 300 kepala keluarga dari berbagai desa di Kecamatan Sindue mengungsi di lapangan Sanggola Dusun 01 Pompaya Desa Lero Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala.

Mereka hanya dapat bantuan dari salah satu partai politik dan relawan berupa makanan, air minum, pakaian dan tenda.

Sementara sarana lainnya tidak ada seperti fasilitas mandi cuci kakus (MCK), air untuk mandi, cuci pakaian, piring dan memasak tidak tersedia.

"Kalau-pun tersedia itu air dari irigasi, atau saluran-saluran pertanian. Ini sangat membahayakan kesehatan warga," ujar dia.


Hamdi menyarankan kepada pemerintah agar segera memikirkan lokasi pengungsian terpadu yang sifafnya sementara dan jauh dari ancaman tsunami serta gempa.

"Lokasi pengungsian warga itu tidak jauh dari laut. Karena Desa Lero itu desa yang berdekatan dengan laut," ucapnya.

(dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER