Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Demokrat membela kadernya yang juga Wakil Sekretaris Jenderal
Andi Arief terkait kicauannya di Twitter beberapa waktu lalu. Dalam kicaunya Andi mempertanyakan keseriusan
Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan cuitan Andi sebatas mengingatkan kepada Prabowo bahwa kampanye yang dilakukan masih belum maksimal.
Menurut Syarief, wajar jika Andi mengatakan Prabowo belum maksimal dalam kampanye Pilpres 2019. Sebab kampanye saat ini berlangsung selama hampir 7 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sisinya sebenarnya yang positif itu ya karena belum maksimal. Ya memang belum maksimal, karena baru mulai, kan," kata Syarief di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (16/10).
"Jangan ini kayak lari maraton. Kalau lari maraton itu jangan awalnya tiba-tiba kecepatannya 500 kilometer per jam. Ya begitu belum sampai sudah mogok," katanya menambahkan.
Syarief mengatakan Partai Demokrat tidak akan memberikan sanksi atau mengingatkan Andi.
Demokrat disebut Syarief tak melihat ada kesalahan dalam tindakan Andi tersebut. Syarief sekaligus membantah jika Demokrat tidak serius mengusung pasangan calon Prabowo-Sandiaga Uno.
"Banyak hal dia betul [...] Apa yang mau diberikan sanksi? Tidak ada yang tidak benar. Ini kan interaksi saja," katanya.
 Wasekjen Demokrat Andi Arief berpelukan dengan capres Prabowo Subianto, Jakarta (12/9). (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sebelumnya, Andi mencuitkan tentang gaya kampanye Prabowo. Menurutnya, cawapres Sandiaga Uno justru terlihat serius berkampanye ketimbang Prabowo. Dari itu, Andi menangkap kesan Prabowo agak kurang serius menjadi presiden.
"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," kicau @AndiArief_, Jumat (12/10).
Selain itu, Andi juga mengingatkan bahwa masa kampanye selama enam bulan terlalu pendek dalam politik. Ia pun meminta agar Prabowo keluar dari sarangnya di Kertanegara Jakarta untuk lebih rajin mengunjungi rakyat.
Gerindra merespons itu dengan menyatakan bahwa Prabowo akan berkeliling Indonesia mulai Minggu depan. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan seharusnya Andi bisa bertanya pada tim pemenangan sebelum menulis itu di akun Twitter pribadinya.
"Saran saya ke Bang Andi untuk datang rapat tim, lalu tanyakan di internal kita daripada berkomentar di luar, pakai Twitter. Bukannya Bang Andi bagian dari partai Demokrat, yang juga koalisi kita," ujarnya.
"Yang dibutuhkan itu banyak kerja di lapangan, bukan banyak tweet," kata Andre melanjutkan.
(swo/wis)