Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo menyinggung masyarakat Indonesia yang sering lupa menjaga kesehatan. Menurutnya, penyakit bisa terjadi kepada siapa pun tanpa memandang jabatannya.
"Sehebat apa pun jabatannya, setinggi apa pun, kalau sakit berarti kena veto, tidak bisa berbuat. Kalau pas sehat sering lupa, begitu sakit baru ingat ini," kata dia, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (17/10).
Hal ini disampaikan di hadapan ratusan dokter serta pengurus rumah sakit dalam pembukaan Kongres XIV Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, menjaga gaya hidup diperlukan karena penyakit katastropik meningkat seiring perkembangan zaman. Sementara, biaya kesehatan tak murah.
"Yang ingin saya katakan mencegah penyakit sangat utama sebagaimana mengobati. Mempromosikan gaya hidup sehat sangat utama agar kualitas sumber daya manusia prima dan masyarakat mengaktualisasikan kapasitasnya membangun negara ini," kata
Hal ini tergambar dari data penyakit mematikan yang terus meningkat dalam daftar belanja BPJS Kesehatan.
Ia mencontohkan klaim penyakit jantung pada 2017 mencapai Rp9,25 triliun, klaim kanker Rp3 triliun, klaim gagal ginjal Rp2,2 triliun, klaim stroke Rp 2,2 triliun. Serupa, klaim penyakit non-katastropik juga tinggi seperti katarak mencapai Rp2,6 triliun serta fisioterapi Rp965 miliar.
"Hati-hati ini gede banget dan ini mestinya menjadi kajian," tutur mantan Wali Kota Solo ini.
(chri/arh)