Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah
Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Bekasi, Rabu (17/10).
Penggeledah itu terkait dengan pengembangan penyidikan kasus dugaan suap terkait pengurusan izin proyek pembangunan Central Business District (CBD) Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Iya, penggeledahan di Dinas PTSP dan rumah Bupati," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi lewat pesan, Rabu (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Febri belum bisa merinci apa saja yang dibawa tim KPK dari dua lokasi yang digeledah itu.
Sebelumnya, siang tadi tim penyidik KPK menggeledah Kantor PT Lippo Karawaci Tbk, di Menara Matahari, Tangerang, Banten.
Proyek Meikarta disebut memiliki hubungan dengan PT Lippo Karawaci Tbk, salah satu jaringan bisnis James Riady yang memimpin Lippo Group.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Penggarap proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama, merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk.
Namun, KPK belum merilis apa saja yang disita dari penggeledahan kantor PT Lippo Karawaci itu.
Dalam kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta ini, sedikitnya lembaga antirasuah menetapkan sembilan tersangka, dua di antaranya Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.
Neneng Hasanah dan anak buahnya diduga menerima suap Rp7 miliar dari Billy Sindoro. Uang itu diduga bagian dari imbal jasa atau
fee yang dijanjikan sebesar Rp13 miliar terkait proses perizinan Meikarta, proyek milik Lippo Group.
(fra/arh)