Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pengusaha berinisial OY WN (43) ditemukan tewas
bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api ke dada sebelah kiri di Apartemen Mediterania, Jakarta Barat. Dari apartemennya, polisi menemukan koleksi berbagai senjata api dan ratusan amunisi.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Hariadi mengatakan saat penggeledahan dilakukan, polisi menemukan berbagai senjata api pabrikan. Usai ditelusuri, OY diketahui bukan anggota dari Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).
"Salah satunya ada senjata api yang digunakan militer dan olahraga yang seharusnya tidak dimiliki warga sipil. Hanya satu senjata api yang berizin yang digunakan korban untuk bunuh diri," kata Hengki melalui keterangan tertulis, Kamis (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah senjata api yang dimiliki OY adalah pistol Hunter CZ-43, laras panjang tipe MP4/210704 kaliber 5,6 milimeter, tipe Bareta Tomcat/DAA 049979.
Polisi juga menemukan ratusan peluru di antaranya 42 butir peluru kaliber 5,56 milimeter, 198 butir peluru kaliber 45 milimeter, 12 butir peluru kaliber 9 milimeter dan 38 butir peluru CLS kaliber 9 milimeter.
"Kami sedang dalami ya apakah yang bersangkutan jual beli, apa yang bersangkutan hanya menggunakan pribadi, sedang kita dalami termasuk kemungkinan lain di luar itu," ujar Hengki.
Hengki menjelaskan OY WN diketahui bunuh diri dengan dua kali menembakkan senjata api jenis Hunter CZ-43 ke dada sebelah kiri. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (16/10).
Sebelum menembakkan peluru ke dada kirinya, OY WN sempat menghubungi istrinya melalui saluran telepon.
Kepada istrinya, OY mengucapkan sebuah kalimat "Maafkan saya." Saat itulah dari saluran telepon, sang istri mendengar suara letusan.
Dia pun melaporkan hal tersebut ke polisi. Akhirnya polisi mendatangi tempat kejadian perkara dan ditemukan banyak senjata api di ruang apartemen tersebut.
Hengki mengatakan polisi juga masih melakukan pemeriksaan terhadap keluarga OY WN.
"Pemeriksaan ini berkesinambungan, kami akan lakukan pendalaman dan penyidikan lebih lanjut. Apabila lebih mungkin kami akan cari siapa yang menyebar senjata ini, yang jelas sampai ke Indonesia, ke Jakarta bahkan ke masyarakat sipil yang tidak seharusnya menggunakan senjata standar militer," tuturnya.
Masalah depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Into The Light ([email protected]) untuk penduduk Jabodetabek atau Inti Mata Jiwa untuk penduduk Yogyakarta dan sekitarnya ([email protected]). (wis)