Jakarta, CNN Indonesia --
Polda Metro Jaya telah usai menggelar rekonstruksi kasus peluru nyasar ke kompleks DPR RI Jakarta, Jumat (19/10). Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan setidaknya ada 25 adegan yang diperagakan oleh tersangka dalam proses penembakan
peluru nyasar tersebut.
Adapun tersangka insiden peluru nyasar yang berasal dari Lapangan Tembak Senayan ini berinisial IAW dan RMW.
"Ada 25 adegan mulai dari yang bersangkutan datang, melakukan kegiatan di lapangan tembak, sampai dia kembali itu sudah terangkum dalam rekonstruksi," ujar Setyo seusai rekonstruksi yang digelar di Lapangan Tembak, Senayan.
KronologiBerdasarkan Pantauan
CNNIndonesia.com, rekonstruksi dimulai pada pukul 09.30 WIB. Adegan rekonstruksi dimulai saat tersangka IAW datang ke Lapangan Tembak pada Senin (15/10), pukul 12.00 WIB. IAW datang terlebih dahulu dari tersangka RMY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan IAW itu disusul oleh RMY yang tiba di lokasi pada pukul 12.30. Setelah itu, secara terpisah keduanya memasuki gudang senjata untuk mengambil senjata dan magasin peluru. Diketahui senjata yang dipilih oleh kedua tersangka adalah pistol tipe Glock 17 dan Akai Custom dengan magasin peluru berukuran 19 milimeter.
Setelah mengambil peluru, keduanya kemudian menuju arena tembak nomor 6 untuk memulai latihan tembak. IAW dan RMY mengarahkan pistolnya lurus ke target sasaran.
Setelah beberapa kali bergantian menembak, IAW meminta kepada salah satu petugas lapangan tembak berinisial HS untuk mengubah pengaturan pistol dari semi otomatis jadi full otomatis dengan mengganti
switch automizer.
Seusai mengubah
switch, keduanya pun mengarah ke arena tembak nomor 7 yang persis berada di arena tembak nomor 6 untuk melanjutkan latihan menembak. Tak lama peluru pistolnya pun habis dan dia kembali ke arena tembak 6 untuk mengisi peluru. Tak lama kemudian dia melanjutkan latihannya di arena tembak nomor 7.
Arena tembak tempat IAW dan RMY berlatih merupakan wilayah terbuka. Untuk pengamanan, di sekitar arena lapangan tembak dipasangi seng setinggi 10 meter. Seng tersebut pun menancap ke tanah di bawahnya.
Dari arena tembak nomor 7 pun sama sekali tidak terlihat kompleks DPR karena tertutup oleh seng hijau pelindung itu. Diduga peluru nyasar itu akibat kelalaian tersangka saat menembak pistol Glock 17 dalam pengaturan otomatis.
Ketua DPR Bambang Soesatyo yang turut menyaksikan proses rekonstruksi mengatakan kecil kemungkinan ada unsur kesengajaan dari tersangka. Menurut dia peluru tersebut bisa bersarang di gedung DPR lantaran tersangka tidak menguasai pistol otomatis.
"Kalau dilihat di sana ini begini jadi begini ya itu jelas ada unsur kejut jadi dari lantai 9, 10 begitu itu fakta yang saya lihat. Kenapa bisa kan terhalang pembatas kan gedung DPR enggak kelihatan. Saya menduga ada tembus itu seng," ujar Bamsoet.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro JayaKombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah menemukan enam lokasi yang menjadi ruangan tempat bersarang peluru nyasar di Gedung DPR. Hal itu terungkap berdasar hasil penyisiran di gedung DPR, Kamis (18/10) pagi.
(sah/dea)