
Waspadai Gelombang Tinggi di Pesisir Yogyakarta
ANTARA, CNN Indonesia | Minggu, 21/10/2018 11:48 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat, khususnya nelayan setempat, untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan laut selatan Yogyakarta.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasium Klimatologi BMKG Yogyakarta, Djoko Budiono, mengatakan saat ini diperkirakan tinggi gelombang bisa mencapai 2,5-4 meter.
"Masyarakat khususnya nelayan diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di laut," kata Djoko Budiono seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (21/10).
Menurut Djoko gelombang tinggi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 24 Oktober 2018.
Peringatan dini terkait gelombang tinggi itu, ia menambahkan, telah disampaikan ke seluruh instansi di DIY.
Mengacu rata-rata tinggi gelombang normal, menurut dia, biasanya hanya mencapai dua meter.
Ia menuturkan meningkatnya tinggi gelombang tersebut, dipicu oleh kecepatan angin di laut selatan yang meningkat mencapai 6-10 knot atau sekitar 11-18 kilometer per jam.
Djoko menjelaskan peningkatan kecepatan angin yang memicu gelombang tinggi itu, disebabkan oleh munculnya fenomena tekanan udara rendah di sekitar Australia.
Secara umum, kondisi iklim pada pertengahan Oktober ini wilayah DIY akan memasuki periode pancaroba. Diperkirakan awal musim hujan akan dimulai November 2018.
Cuaca pada masa pancaroba ini, menurut Djoko, ditandai adanya perubahan cuaca yang signifikan.
Pada siang hari cuaca sangat panas, mendekati sore bisa berubah menjadi berawan dan berpotensi munculnya hujan dengan kategori sedang hingga lebat.
"Hujan pada masa pancaroba berdurasi pendek dan bersifat lokal. Kondisi ini bisa disertai petir dan angin kencang," kata dia.
(agr)
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasium Klimatologi BMKG Yogyakarta, Djoko Budiono, mengatakan saat ini diperkirakan tinggi gelombang bisa mencapai 2,5-4 meter.
"Masyarakat khususnya nelayan diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di laut," kata Djoko Budiono seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (21/10).
Menurut Djoko gelombang tinggi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 24 Oktober 2018.
Peringatan dini terkait gelombang tinggi itu, ia menambahkan, telah disampaikan ke seluruh instansi di DIY.
Mengacu rata-rata tinggi gelombang normal, menurut dia, biasanya hanya mencapai dua meter.
Ia menuturkan meningkatnya tinggi gelombang tersebut, dipicu oleh kecepatan angin di laut selatan yang meningkat mencapai 6-10 knot atau sekitar 11-18 kilometer per jam.
Djoko menjelaskan peningkatan kecepatan angin yang memicu gelombang tinggi itu, disebabkan oleh munculnya fenomena tekanan udara rendah di sekitar Australia.
Secara umum, kondisi iklim pada pertengahan Oktober ini wilayah DIY akan memasuki periode pancaroba. Diperkirakan awal musim hujan akan dimulai November 2018.
Cuaca pada masa pancaroba ini, menurut Djoko, ditandai adanya perubahan cuaca yang signifikan.
Pada siang hari cuaca sangat panas, mendekati sore bisa berubah menjadi berawan dan berpotensi munculnya hujan dengan kategori sedang hingga lebat.
"Hujan pada masa pancaroba berdurasi pendek dan bersifat lokal. Kondisi ini bisa disertai petir dan angin kencang," kata dia.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Dua Kasus Mutasi Corona asal Inggris Ditemukan di Indonesia
Nasional • 41 menit yang lalu
VIDEO: Sopir Ambulans, Penyambung Asa Pasien Covid-19
Nasional 1 jam yang lalu
Marzuki Alie Dukung KLB Demokrat, Siap Maju Jadi Ketum
Nasional 2 jam yang lalu