Mengurai Keruwetan Tanah Abang Demi Mimpi Jadi SCBD

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Okt 2018 08:16 WIB
Penataan Kawasan Tanah Abang menjadi serupa SCBD dinilai butuh waktu lebih dari lima tahun karena perlu menuntaskan banyak hal, salah satunya sosial budaya.
Suasana pusat grosir Tanah Abang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pakar tata kota Nirwono Joga meminta Pemprov DKI Jakarta menyebut sejumlah hal yag harus diurai dan diepertimbangkan dalam melakukan penataan kawasan Tanah Abang. Pertama, perkembangan pasar digital atau marketplace yang kini berkembang pesat.

Kedua, penataan kampung dan pemukiman padat penduduk di kawasan Tanah Abang yang disebutnya mesti diarahkan menjadi hunian bertikal. Tujuannya, agar tersedia Ruang Terbuka Hijau (RTH) baru.

Ketiga, integrasi moda transportasi di kawasan Tanah Abang agar memudahkan pengunjung datang ke kawasan tersebut. Keempat, ketersediaan lahan parkir di luar kawasan Tanah Abang agar pengunjung cukup berjalan kaki atau bersepeda di kawasan Tanah Abang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima, kondisi sosial budaya masyarakat. Sebab, kata Nirwono, kawasan Tanah Abang jelas memiliki latar belakang masyarakat berbeda dengan SCBD.

"SCBD menjadi kawasan yang eksklusif dan mewah, sementara Tanah Abang masih kental dengan unsur sosial budaya Betawi," ucapnya.

"Konsep 'kawasan tertata' harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan rencana pembangunan ke depan yang membawa kesejahteraan warganya," imbuh Nirwono.

Dia menilai untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah. Pemprov DKI, kata Nirwono bisa memulainya dengan melakukan sosialiasi kepada masyarakat Tanah Abang.

"Termasuk rencana konsolidasi lahan, rencana pengembangan ke depan, dan keuntungan apa yang bisa diperoleh masyakarat Tanah Abang," katanya. Nirwono memprediksi proses sosialisasi itu akan memakan waktu lebih dari lima tahun.

(dis/arh)

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER