Jungkir Balik Pasukan Gorong-gorong Tangkal Banjir

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Rabu, 31 Okt 2018 12:44 WIB
Jelang musim hujan, pasukan oranye yang bertugas membersihkan gorong-gorong bekerja ekstra. Penuh risiko namun mereka tetap menjalani demi kepentingan warga.
Sekelompok Pasukan Biru DKI Jakarta membersihkan gorong-gorong Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musim hujan datang, namun Pemprov DKI Jakarta telah berbenah sebelumnya. Ribuan pasukan oranye alias petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari kelurahan masing-masing dan pasukan biru yang direkrut Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta diterjunkan guna mengantisipasi kehadiran kawan lama Jakarta, banjir.

Salah satu yang giat dibenahi adalah saluran air atau gorong-gorong atau tali air.

Hari masih pagi, saat CNNIndonesia.com mendapati sekelompok pasukan oranye sedang membenahi saluran air di kawasan Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu. Salah satu anggota pasukan oranye di sana, Dede, mengatakan kelompoknya adalah pasukan oranye spesialis menggali gorong-gorong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku setiap hari, terutama mendekati musim hujan, bertugas membersihkan saluran air di Jakarta. Dede mengatakan membersihkan gorong-gorong tak mudah. Apalagi dengan kondisi gorong-gorong di Jakarta yang berbeda ukuran.

"Ada yang berbentuk bulat, jadi susah buat orang masuk. Kadang-kadang juga banyak kabel telepon atau optik, jadi kita hati-hati juga," kata Dede saat ditemui CNNIndonesia.com di sela-sela tugasnya di Jakarta Selatan, Jumat (26/10).


Biasanya saat bertugas, Dede bekerja sama dengan satu rekannya. Mereka bergantian mencangkul tanah dan sampah yang memadati saluran air itu.

Terkadang bahkan mereka menemukan hal-hal aneh di bawah tanah Jakarta. Seperti tahun 2016, Dede berhadapan dengan ular sanca sepanjang empat meter saat membersihkan gorong-gorong di Jagakarsa.

"Siang-siang waktu itu, tiba-tiba ada yang gerak. Ternyata ular sanca empat meter. Panik, tapi kita berusaha tenang karena di gorong-gorong bahaya kalau panik," ujarnya.

Dede pun dibantu rekannya untuk meringkus ular tersebut. Beruntung, baik Dede maupun rekannya tak ada yang terluka saat itu.

Kerja Keras Spesialis Gorong-gorong Jelang Musim Hujan [EMB 6Salah satu anggota pasukan oranye turun ke selokan untuk membersihkannya dari sampah, sementara dua rekannya membantu mengangkat beton penutup saluran air tersebut. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Cerita lain datang dari Alim, anggota pasukan oranye yang lain.

Mantan kuli bangunan itu mengaku sudah bergabung dengan Pasukan Oranye sejak 2015.

Sama seperti Dede, Alim juga memiliki spesialisasi mengeruk gorong-gorong. Jelang musim hujan, Alim mengatakan pekerjaannya dikebut berkali lipat.

Bertemu dengan binatang di saluran air sudah jadi kesehariannya. Mulai dari kecoa, tikus, dan ular sudah ia jumpai saat membersihkan saluran air Jakarta.

"Tikus sama kecoa bahaya itu kencingnya. Saya pernah gatal-gatal sebulan karena kena kecoa," ucapnya sambil tertawa.

Meski begitu, ia tetap semangat menjalankan tugasnya. Lecutan semangat biasanya datang dari keramahan warga sekitar.

Tak jarang warga menyuguhkan makanan dan minuman. Diakuinya Pasukan Oranye dilarang meminta dari warga, tapi jika disuguhkan, "Pantang untuk menolak," ucapnya terkekeh.

Pacuan semangat juga Alim dapat saat dikunjungi pejabat di kala bekerja. Ia mengaku belum pernah dikunjungi Gubernur DKI Anies Baswedan, tetapi sudah bersua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat masih menjabat gubernur.

"Waktu itu pernah Gubernur Ahok, Basuki Tjahaja kan ya, di Lenteng Agung ketemu pas dia lagi kontrol. Cuma dadah aja, tapi jadi semangat semua," katanya.


Ditemui terpisah, Kepala Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, "Sekarang ada ribuan tali air dan terus kita benarin. Jadi bukan hanya karena mau musim hujan."

Tali air ini semacam saluran air yang tersebar di permukiman di jalan kecil hingga jalan besar. Tali air menjadi media pembawa air dan disedot pompa-pompa air milik Pemprov DKI.

Teguh mengatakan pasukan biru juga dipergunakan untuk membersihkan gorong-gorong atau lorong utilitas untuk meminimalisasi banjir luapan air akibat tersendat.

"Pasukan biru Disebar di 44 kecamatan. Satu kecamatan minimal ada 40 orang pasukan. Ya ini dilakukan untuk mencegah banjir," ujar Teguh saat ditemui Rabu (24/10) lalu.


[Gambas:Video CNN]
(kid/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER