Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memberi penghormatan terakhir kepada Ajun Komisaris Besar Mito, anggota Polda Bangka Belitung, yang menjadi korban jatuhnya pesawat
Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610.
Pantauan
CNNIndonesia.com, sekitar empat belas orang alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1998 melakukan upacara pelepasan jenazah Mito di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (6/11).
Upacara dilakukan sekitar pukul 09.45 WIB. Upacara dimulai dengan pemberian penghormatan. Itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Batalyon Parama Satwika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah tradisi kami sendiri, sebagai penghormatan terakhir kami menyanyikan lagu batalyon, lagu kami pada saat kami sama-sama dilahirkan sebagai Taruna Akademi Kepolisian," tutur Ajun Komisaris Besar Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Wakil Kepala Polres Jakarta Utara sekaligus rekan satu angkatan Akpol 1998, yang memimpin upacara tersebut.
Setelah itu, peti jenazah Mito, yang merupakan Kabag Pelayanan Biro Sarana dan Prasarana Polda Bangka Belitung tersebut, diangkut bersama-sama oleh anggota kepolisian.
Jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga yang telah menunggu di Bandara Soekarno Hatta.
"Jenazah almarhum akan diterbangkan melalui pesawat Batik pukul 13.00 WIB untuk pemakaman di Kendal," ujar dia menyampaikan.
Selain Mito, Polri juga kehilangan dua anggotanya dalam insiden Lion Air JT-610 pada Senin (29/10). Namun jasad dua anggota lainnya, yakni Ajun Komisaris Besar Maulana dan Brigadir Langga, belum diketemukan hingga kini.
(dhf/arh)