Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengklaim bahwa pasangan calon nomor urut 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sangat berharap bantuan Ketua Umum
Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada
Pilpres 2019.
"Kami menyadari bahwa pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sangat mengharapkan bantuan Bapak SBY dan Mas AHY untuk menaikkan elektabilitas mereka yang cenderung stagnan," kata Putu Supadma Rudana, Rabu (14/11).
Dari sisi elektabilitas pada September 2018, hasil survei LSI Denny JA menyebutkan sebelum ada kasus hoaks Ratna Sarumpaet, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat 53,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno 29,2 persen dan 17,6 persen belum memutuskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementar pada survei terbaru LSI Denny JA pada 10-19 Oktober 2018 usai kasus hoaks Ratna Sarumpaet, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin naik jadi 57,7 persen pada Oktober 2018. Sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno justru turun menjadi 28,6.persen dan persentase yang belum memutuskan menyusut tinggal 13,7 persen.
Padahal, menurut Putu, di masyarakat tingkat kesukaan terhadap SBY dan AHY cukup tinggi. Atas dasar itu, dia pun menyinggung Gerindra yang menagih janji SBY dan AHY untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi.
"Untuk itu, jika benar pasangan ini serius untuk menang, maka janji-janji yang pernah diucapkannya agar direalisasikan. Bukan janji dibayar dengan janji," katanya.
Sehingga, Demokrat meminta agar Gerindra tidak terlalu banyak mengeluh ke publik dengan meminta banyak hal ke partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi. Sebab itu dinilai hanya akan membuka aib Gerindra sendiri.
"Sebagai bagian dari koalisi, kami mengajak duduk bersama untuk merealisasikan janji-janji yang sudah dibuat oleh pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Intinya, kami mendesak untuk segera dilakukan konsolidasi agar pekerjaan dan hasilnya lebih produktif," ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini menambahkan realisasi janji terhadap partai koalisi pendukung yaitu PKS, PAN, dan Demokrat merupakan hal yang utama sebelum berjanji kepada rakyat.
"Jika berjanji kecil kepada 'rakyat terdekat' saja tidak mampu direalisasikan, bagaimana dapat mewujudkan banyak janji kepada rakyat luas. Jangan nodai rakyat dengan janji-janji. Berikan bukti, dan bukan janji," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung soal janji SBY dan AHY untuk mengampanyekan pasangan Prabowo-Sandi. Menurut Muzani, janji tersebut belum terealisasi hingga hari ini karena persoalan waktu yang tidak cocok.
"Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi," kata Muzani kemarin.
"Sudah beberapa kali janjian tapi kemudian belum pas. Pada waktu yang ditentukan, kemudian ternyata AHY ada jadwal lain," ujarnya.
Dalam Pilpres 2019, paslon Prabowo-Sandi diusung empat partai yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat. Demokrat sendiri baru memberikan pernyataan dukungan pada detik terakhir, yakni pagi hari saat Prabowo-Sandi akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai paslon capres-cawapres.
(swo/kid)