Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Demokrat menyatakan masih akan tetap membela
Prabowo Subianto-
Sandiaga Uno. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menegaskan, partainya tidak melarang para kader untuk tetap bicara atas nama Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
Andi mencontohkan pembelaan dimaksud misalnya saat menghadiri debat di media massa atau menghadapi tudingan dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Andi mengatakan hal itu akan tetap dilakukan kader Demokrat, meski saat ini Prabowo-Sandi belum berupaya memenuhi janjinya meningkatkan elektabilitas parpol pengusung.
"Enggak ada larangan," ucap Andi saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyampaikan hal senada. Dia mengaku hingga kemarin pun masih memenuhi undangan televisi untuk bicara atas nama tim Prabowo-Sandi. Jansen mengklaim dirinya hadir untuk membela pasangan nomor urut 2 tersebut.
Menurut Jansen, hal itu memang wajib dilakukan. Terutama bagi kader Demokrat yang dikirim secara khusus oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono untuk masuk ke dalam tim BPN Prabowo-Sandi.
"Jadi tugasnya ya memenangkan Prabowo Sandi," ujar Jansen.
Jansen menegaskan partainya masih berada dalam poros Prabowo-Sandi terlepas ada riak kecil dalam beberapa hari terakhir. Jansen mengatakan Demokrat akan tetap konsisten mendukung Prabowo-Sandi selama tahapan Pemilu 2019 berjalan hingga pemungutan suara April mendatang.
"Kan sudah jelas, Partai Demokrat akan tetap konsisten kok dukung Prabowo, walau tentu secara bersamaan kami juga harus berkonsentrasi mesukseskan Pileg dan menaikkan suara partai kami di Pemilu 2019," ujar Jansen.
Sebelumnya, partai Gerindra dan Demokrat saling menagih janji satu sama lain. Berawal dari ucapan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menagih janji SBY serta Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
Menurut Muzani, hingga saat ini SBY dan AHY belum pernah mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 2. Dia mengatakan belum ada waktu yang tepat.
"Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (13/11).
Pernyataan Muzani lekas ditanggapi Demokrat. Andi Arief menyatakan bahwa Prabowo-Sandi sendiri belum nampak berupaya merealisasikan janji yang pernah terucap kepada parpol pengusung.
Janji yang dimaksud yakni meningkatkan elektabilitas parpol pengusung dalam menghadapi pileg. Menurut Andi, Prabowo dan Sandi menjanjikan elektabilitas 55-60 persen bagi para parpol pengusung.
SBY pun tak ketinggalan berpendapat terkait pernyataan Muzani. SBY meminta Muzani mawas diri daripada menuding-nuding.
"Daripada menuding & menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yg 'sembrono', justru merugikan," kicau @SBYudhoyono, Kamis (15/11).
SBY menegaskan pernah dua kali menjadi capres. Namun, ia tak pernah menyalahkan dan memaksa Ketua Umum partai-partai pendukungnya untuk kampanyekan SBY di pilpres.
(bmw/osc)