Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau
Skybridge Tanah Abang ditargetkan selesai dibangun pada 23 November mendatang. Meski begitu, skybridge disebut belum bisa langsung digunakan.
Ketua Ombudsman DKI Teguh Nugroho mengatakan hal itu dikarenakan perlu ada penyesuaian arus penumpang dari dan menuju Stasiun Tanah Abang yang akan dilakukan oleh PT KAI.
"Akan diselesaikan sampai akhir November 2018, sudah termasuk simulasi bagaimana penumpang dari Stasiun Tanah Abang ke
skybridge dan area lainnya," tutur Teguh di Gedung Ombudsman, Jumat (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguh menuturkan, saat simulasi arus penumpang sudah dilakukan, akan lebih dulu dilakukan evaluasi. Jika ternyata dalam proses evaluasi masih perlu ada penambahan waktu, maka pemanfaatan
skybridge bisa akan molor lagi.
Teguh menyebut Pemprov DKI tak bisa memanfaatkan skybridge secara tergesa, sebab, kenyamanan dan keselamatan para penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang mesti diutamakan.
Kepala DAOP 1 Jakarta PT KAI Dadan Rudiansyah mengatakan pihaknya sepakat untuk mendukung pemanfaatan
skybridge tersebut. Dadan mengatakan, pihaknya akan melakukan pergeseran pintu penumpang agar bisa terintegrasi dengan
skybridge."Kita harus rekayasa lagi," ucap Dadan.
Anggaran Skybridge Berpotensi BengkakDi sisi lain, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menyebut anggaran pembangunan
skybridge akan membengkak dari anggaran semual sebesar Rp35,8 miliar.
Sebab, ada beberapa fasilitas tambahan yang dikerjakan dibangun di
skybridge.
"(Pembengkakannya) belum dihitung, nunggu kita hitung," kata Yoory.
Meski begitu, Yoory mengklaim pembengkakan anggaran itu tidak akan signifikan.
Nantinya, salah satu fasilitas tambahan yang dikerjakan di
skybridge yakni pengadaan toilet yang merupakan permintaan dari PT KAI.
"Supaya cepat pengadaan toiletnya, ada
smart toilet yang dipakai transjakarta yang produksi PT Inka, itu bisa kita pakai, kita taruh di atas
skybridge," ujar Yoory.
Selain toilet, Sarana Jaya juga mesti memindahkan beberapa kios di
skybridge agar tidak terlalu dekat dengan stasiun. Alasannya, karena area itu harus steril untuk arus (flow) penumpang yang akan masuk Stasiun Tanah Abang.
"Mereka (KAI) kan minta begitu masuk ataupun keluar (stasiun), akses harus
clear pokoknya, itu langsung kita bongkar kiosnya, ada enam kios, kita pindahin ke sisi utara-selatan, masih ada
space di sana," tutur Yoory.
(dis/ain)