Penyerang Polisi di Lamongan Diduga Terkait Kelompok Radikal

CNN Indonesia
Rabu, 21 Nov 2018 07:55 WIB
Saat penggeledahan di rumah pelaku penyerangan, polisi menemukan buku-buku yang diduga berkaitan dengan kelompok radikal. Densus 88 Antiteror juga dikerahkan.
Ilustrasi kantor polisi diserang. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Surabaya, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan dua orang yang menyerang polisi lalu lintas di Pacitan, Lamongan, diduga mempunyai kaitan dengan jaringan radikal.

"Disinyalir dua pelaku ini berhubungan dengan kelompok-kelompok radikal," kata Luki ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (20/11).

Berdasarkan hasil pengembangan sementara, kata Luki, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan saat penggeledahan di rumah pelaku, polisi menemukan buku-buku yang diduga berhubungan dengan kelompok radikal.

"Kami sedang kembangkan, karena saat penggeledahan, di rumahnya ditemukan banyak buku yang berhubungan dengan kelompok radikal," ujar dia.

Luki menyebut polisi kini sudah mengantongi identitas kedua pelaku, salah satunya yakni, ER (35), bekas polisi yang dipecat pada 2004 silam. Dia merupakan warga asal Sidoarjo yang mengontrak rumah di Brondong, Lamongan. Sedangkan satu lagi berinisial MSA (17), warga Lamongan.

"Keduanya sudah kami amankan, untuk motifnya sedang kami alami," kata dia.


Luki menjelaskan kejadian itu bermula saat kedua orang itu melempari pos Polantas Polsek Paciran, Lamongan, sekitar pukul 01.30 WIB pada Selasa (20/11) dini hari. Kejadian tersebut menyebabkan kaca pos polisi pecah.

"Kaca pos dilempari oleh dua orang. Setelah dicek, petugas kemudian melakukan pengejaran," ujarnya.

Saat proses pengejaran itulah, kata Luki, dua orang tersebut melakukan penyerangan ke petugas dengan menggunakan ketapel dan kelereng.

"Beberapa kali terkena ketapel, kena matanya," ujar Luki.


Tak lama, dua orang itu berhasil ditangkap petugas, setelah dibantu pula oleh sejumlah warga.

Akibat serangan itu, seorang petugas kepolisian Bripka Andreas Dwi Anggoro kini mengalami luka robek di mata kanannya. Kini dia baru saja menjalani operasi di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya. (frd/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER