Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menyebut tim sukses
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak kredibel lantaran ada perbedaan pendapat soal
gaji guru.
"Memang oposisi tidak kredibel itu benar, satu orang ngomong A kemudian dibantah kandidat yang lain," ujar Antoni di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/11).
Perbedaan pendapat di internal tim pemenangan Prabowo-Sandi dipicu pertama kali oleh pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Mardani Ali Sera, Selasa (20/11) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Mardani menyatakan pihaknya bakal menaikkan gaji guru hingga Rp20 juta per bulan jika memenangkan Pilpres 2019.
Pernyataan itu kemudian ditanggapi calon wakil presiden Sandiaga Uno. Dia mengaku tak akan bisa menyanggupi kenaikan gaji guru hingga Rp20 juta jika dipukul rata ke semua guru di seluruh Indonesia.
Senada dengan Sandiaga, Prabowo Subianto menyatakan tak ingin muluk-muluk menjanjikan kenaikan gaji guru dan tenaga honorer jika kelak dirinya terpilih di Pilpres 2019.
Antoni menilai ketiga pertanyaan yang saling bertolak belakang itu menunjukkan tidak ada koordinasi yang jelas di tubuh Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Ia berseloroh bahwa buruknya koordinasi ini mencerminkan kepemimpinan Prabowo-Sandiaga bila menang Pilpres 2019.
"Jadi gimana menyandarkan kepemimpinan, memberikan kekuasaan kepada orang yang tidak memiliki cukup ilmu pengetahuan kedua itu tidak mengerti koordinasi," ujarnya.
(sah/wis)