Kala Ma'ruf Amin Ingin Kembali Jadi Remaja

CNN Indonesia
Senin, 26 Nov 2018 06:05 WIB
Karena usianya yang tak mungkin bisa muda kembai, Ma'ruf Amin bersama Jokowi ingin memberikan sesuatu yang berharga kepada para remaja.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor 01 Ma'ruf Amin mengapresiasi kehadiran anak muda atau generasi millennial dalam deklarasi Relawan Millennial Jokowi-Ma'ruf (Remaja). Ma'ruf bahkan mengaku ingin kembali menjadi seorang remaja bila hal tersebut bisa terjadi.

"Andai kata boleh, bisa, hari ini saya ingin jadi remaja kembali. Tapi itu tidak mungkin," kata Ma'ruf dalam deklarasi Remaja mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (25/11).

Mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan lantaran tak memungkinkan kembali ke usia remaja, dirinya bersama Presiden Joko Widodo ingin memberikan sesuatu yang berharga kepada para remaja. Ma'ruf menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tapi saya ingin memberikan sesuatu yang berharga untuk para remaja," ujarnya.

Ma'ruf menyadari dirinya dan Jokowi sudah tak muda lagi. Namun, pria kelahiran 11 Maret 1943 itu menolak disebut tua. Menurut Ma'ruf, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan klasifikasi usia tua pada rentan umur 80 sampai 100 tahun.

Sambil berseloroh, Ma'ruf menyebut dirinya masih berusia 57 tahun. Usia mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu saat ini 75 tahun.


"Yang 60 sampai 80 belum tua tapi setengah baya. Umur saya 57 apa ya, terbalik, 75 (tahun). Walaupun kami tidak lagi muda, tapi ingin kami Wariskan kepada anak muda," katanya.

Lebih jauh, Ma'ruf mengatakan bangga dengan semboyan yang diciptakan Remaja dalam deklarasi dukungan kepada dirinya dan Jokowi. Menurut Ma'ruf, semboyan kampanye ceria dan cerdas, kampanye tanpa hoaks, kampanye tanpa fitnah sesuai dengan semangat pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Artinya antara kami dan remaja punya visi dan pandangan yang sama. Kampanye harus bebas hoaks, harus bebas fitnah, harus bebas dari ujaran kebencian. Karena itu akan memecah belah bangsa," jelas dia. (fra/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER