Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga tak pernah menyangka Jefri Simaremare (26) pulang ke rumah dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan tubuh tertembus peluru. Jefri adalah satu dari 16 pekerja proyek jembatan Trans Papua yang jadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya.
Pada Sabtu (8/12) pagi ini, jenazah Jefri telah diterbangkan dari Papua ke Bandara Kualanamu.
"Sebelumnya ibu kami juga sudah punya firasat. Saat ibu menonton televisi Senin (3/12), itukan dibilang ada 31 korban. Tapi ibu langsung menduga kalau Jefri salah satu korbannya," kata Tetti Marlina Simaremare, kakak Kandung Jefri Simaremare.
Tetti mengaku sempat menelepon sepupunya yang tinggal di Papua untuk menanyakan peristiwa itu dan meminta kerabatnya untuk mengecek identitas para korban. Sepupunya itu kemudian mencari informasi ke Kodam dan Kodim setempat. Ternyata benar, Jefri merupakan salah satu korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semalam (Kamis, 6/7) pastinya, memang dia (Jefri) salah satu korbannya. Keluarga hanya mendapat kabar duka itu dari sepupu yang ada di Papua. Sementara dari perusahaan tempat Jefri bekerja belum ada menghubungi," ucap Tetti.
Tetti mengatakan sebelum insiden itu, Jefri sempat mengutarakan niatnya untuk pulang kampung merayakan natal dan tahun baru bersama ibu dan keluarganya. Sebab dia sudah lima tahun merantau ke Papua.
"Memang ada rencana dia untuk pulang kampung bulan ini. Waktu itu dia bilang, 'Mak aku pulang, belum pernah aku tahun baru-an sama kalian, sudah lama' katanya. Tapi ternyata dia pulangnya meninggal," ungkap Tetti sembari berlinang air mata.
Jefri merupakan salah satu korban pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yigi, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, pada Minggu (2/12) lalu. Dia merupakan pekerja PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan jembatan Trans Papua.
Jenazah Jefri diterbangkan dari Papua ke Makassar dan kemudian tiba di Bandara Kualanamu, Sabtu (8/12) pukul 07.10 WIB. Selanjutnya jenazah diberangkatkan dari Kualanamu ke rumah duka di Dusun I Desa Sei Belutu, Kecamatan Bamban, Kabupaten Sergai, Sumut dengan menggunakan ambulans.
Sejauh ini, dari total 28 orang yang terdata sebagai pekerja PT Istaka Karya yang mengalami insiden tersebut, tujuh orang dipastikan selamat dan 16 lainnya meninggal dunia.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan seluruh korban tewas tersebut telah berhasil diidentifikasi dan dilakukan otopsi di RS Charitas, Timika, Papua.
TNI telah mengerahkan dua unit Pesawat angkut jenis Hercules untuk mengangkut seluruh korban tewas menuju Makassar dan Jakarta sesuai tempat tinggal keluarga korban.
(frd/vws)