Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Arief Budiman mengatakan penggunaan kotak suara berbahan karton kedap air alias
kotak suara kardus telah menghemat biaya produksi cukup besar.
KPU merinci pagu anggaran untuk produksi kotak suara di Pemilu 2019 mencapai sekitar Rp9 miliar Dengan menggunakan kotak suara berbahan karton penggunaan anggaran dapat ditekan hingga mencapai hampir Rp3 triliun.
"Iya, 70 persen menghematnya, sekitar itu," ujar Arief di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (17/12).
Ia melanjutkan penghematan biaya bukan hanya dari sisi produksi, juga perawatan kotak suara. KPU, ujar dia, tidak perlu mengeluarkan biaya penyewaan gudang, hingga biaya
stock opname yang tinggi dengan menggunakan kotak suara berbahan karton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga menghemat biaya lain yang tidak kelihatan, tidak perlu
stock opname, tidak menyewa gudang besar," ujar Arief.
Selain itu, penggunaan kotak suara alumunium menurut dia tidak efisien lantaran harus mengeluarkan biaya perawatan yang cukup besar. Pasalnya kotak suara berbahan alumunium biasa dijadikan aset lantaran masuk dalam kategori benda berbagan logam.
Alhasil, KPU harus menyimpan kotak alumunium itu dalam waktu lama. Namun, ujar Arief, KPU di daerah tidak memiliki tempat penyimpanan yang memadai. Alhasil KPU daerah harus menyewa gudang dan membutuhkan biaya tambahan.
"Maskudnya daripada menjalankan fungsi alumunium, kalau kamu pake alumunium pake lagi ,itu nyuruh orang , ngangkatin lagi, ngerakit lagi, beli baut lagi, itu bukan biaya yang murah,"ujar Arief.
Oleh karena itu, Arief menyimpulkan penggunaan kotak suara berbahan karton bisa lebih murah hingga tiga kali lipat ketimbang kotak suara berbahan alumunium.
(sah/wis)