Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta bakal merevitalisasi lima taman di Ibu Kota selama 2019. Anggaran revitalisasi itu diperkirakan mencapai Rp140 miliar. Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsita mengatakan, kelima taman itu yakni Taman Puring, Tugu Tani, Mataram, Langsat, dan Taman Tebet.
"Taman itu nantinya memfasilitasi semua lapisan masyarakat dari usia anak-anak sampai usia lanjut," ujar Suzi kepada wartawan, Senin (7/1).
Pihaknya saat ini masih melakukan proses perencanaan terkait revitalisasi taman tersebut. Nantinya, kata dia, taman itu juga bakal dibuat lebih ramah bagi warga dengan kebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya temanya beda-beda kan, termasuk untuk warga yang kebutuhan khusus," katanya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya telah memiliki program Taman Maju Bersama (TMB). Taman tersebut telah tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022. Dikutip dari draf tersebut, Pemprov menargetkan membangun total 105 TMB dan taman pintar di lima wilayah Jakarta.
Proyek revitalisasi taman melengkapi eksekusi serupa untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Revitalisasi JPO menelan anggaran Rp56 miliar.
Ketiga JPO itu yakni Rp19,36 miliar untuk JPO Polda Metro Jaya, Rp18,47 miliar untuk JPO Gelora Bung Karno, dan Rp17,39 miliar untuk JPO Ratu Plaza. Kemudian ada Rp1 miliar untuk biaya konsultasi ahli.
Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Imam Adi Nugraha, menyampaikan pembangunan rencananya akan berlangsung hingga 31 Desember 2018.
"Revitalisasi tiga JPO sudah dimulai. Kita akan revitalisasi tiga JPO: Bundaran Senayan, GBK, dan Polda Metro Jaya," ujar Imam, November silam.
Proyek terbilang mahal lantaran JPO tersebut diklaim dilengkapi fasilitas kekinian, seperti wifi, CCTV, dan elevator. Selama direvitalisasi, tiga JPO tersebut akan ditutup bagi para pejalan kaki. Halte bus transjakarta di Bundaran Senayan dan Polda Metro Jaya juga akan dinonaktifkan.
 Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Namun dalam perjalanannya, proyek molor dari tenggat. Anies mengakui tak bisa merampungkan revitalisasi tiga JPO itu. Kendala teknis menjadi alasan revitalisasi itu tak sesuai target tenggat.
"Ditargetkan selesai di bulan Desember. Yang dua ada kendala teknis soal penyelesaian besi-besinya," kata Anies saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (2/1).
Adapun kendala di dua JPO yang dimaksud Anies adalah JPO Polda Metro Jaya dan JPO Gelora Bung Karno (GBK).
Sementara JPO Ratu Plaza mengalami keterlambatan karena miskomunikasi dengan kontraktor. Anies menyebut kontraktor membangun elevator di tempat yang menghalangi pejalan kaki. Pemprov DKI meminta untuk dipindahkan ke titik lain.
"Sehingga harus dibongkar, digeser," ucap Anies.
(psp/ain)