Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengusulkan Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan belajar dari
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait busa di
Kali Item yang tercemar limbah detergen.
Bestari menyampaikan Anies harus mampu mengoordinasikan dinas-dinas terkait untuk bisa menuntaskan permasalahan limbah.
"Saya kira harus ada tim koordinasi antarbeberapa SKPD terkait. Ini tidak pernah sejalan karena ada ego sektoral yang terlalu tinggi. Kalau zaman Pak Ahok mereka pasti duduk bareng," kata Bestari saat dihubungi, Jumat (4/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bestari menilai saat ini penanganan dilakukan secara parsial. Pencemaran limbah ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Lalu penanganan badan sungai ditangani oleh Dinas Sumber Daya Air. Sementara perizinan industri penghasil limbah ada di ranah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Hal ini, kata Bestari, berdampak pada kurangnya pengawasan terhadap industri-industri yang tak taat aturan soal pengolahan limbah, khususnya detergen.
"Kalau limbah yang bisa bikin berbusa gitu tuh pasti kan industri besar, masa tidak terpantau? Ada pendiaman-pendiaman yang dilakukan," ucapnya.
 Busa di Kali Item, Jakarta Utara, diduga karena limbah detergen dari usaha pencucian mobil dan penatu. (CNN Indonesia/Aini Putri Wulandari) |
Bestari juga menyarankan ada pengaturan zona terkait industri di sekitar sungai. Agar Pemprov DKI mampu mengontrol limbah yang dibuang.
"Dibuat zoning seharusnya, lalu perlu ada kampung industri. Namun dibuat pun kalau tidak diawasi, sama saja," ujarnya.
Sebelumnya, lautan busa terlihat di Kali Item dan Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Utara. Dinas Lingkungan Hidup mengatakan busa muncul karena limbah detergen terkocok pompa air.
Anies berkata akan menata ulang industri yang berhubungan dengan penggunaan detergen di sekitar sungai-sungai Jakarta.
"Kita di Jakarta akan mengatur juga tentang di mana-mana saja, kita boleh melakukan pencucian mobil, tempat
laundry, karena itu yang melakukan secara massal," kata Anies saat ditemui di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (3/1).
(dhf/pmg)