Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya bakal mengadakan
town hall meeting. Dalam kegiatan itu, Prabowo dan Sandi menjabarkan visi dan misi secara lengkap dan mendalam.
"Kami nanti akan mencoba menyediakan forum visi misi khusus, kami sebut
town hall meeting, " ujar Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Senin (7/1).
Nantinya, kata Dahnil, Prabowo dan Sandi tidak hanya berpidato, tetapi juga bakal menjawab pertanyaan yang dilontarkan peserta yang hadir. Awak media juga diperkenankan untuk meliput dan mengajukan pertanyaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahnil mengatakan pihaknya bakal mengundang relawan, ketua-ketua dan pengurus partai politik pengusung, serta tokoh-tokoh nasional. Meski begitu, tanggal pelaksanaan belum ditetapkan. Dia hanya mengatakan kemungkinan besar
town hall meeting dihelat pada 14 Januari mendatang.
Dahnil menyatakan Prabowo sudah sepakat dengan konsep acara pemaparan visi-misi seperti itu. Bahkan, lanjut Dahnil, nama
townhall meeting juga diusulkan oleh Prabowo.
"
Town hall meeting kalau di Amerika itu ada kayak
townhall, pertemuan di tengah kota, menyampaikan visi misi," kata Dahnil.
Dahnil mengatakan Prabowo memang ingin ada suatu acara di mana dirinya bicara mengenai visi misi secara mendalam. Terlebih, KPU tidak akan memfasilitasi.
Rencana Kegiatan
town hall meeting tak lepas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak memfasilitasi pemaparan visi dan misi kedua pasang kontestan pilpres. Alasannya, karena tidak ada kesepakatan perihal format acara antara paslon Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.
Terkait ketiadaannya pemaparan visi-misi yang sedianya difasilitasi KPU, Wakil Ketua BPN, Priyo Budi Santoso juga menyayangkannya.
 Dahnil Anzar Simanjuntak. (CNN Indonesia/Tiara Sutari) |
"Saya harus katakan posisi kami, BPN Prabowo-Sandi agak sedih dengan terpaksa tidak jadi diselenggarakannya peristiwa visi dan misi pada tanggal 9 januari itu," kata Priyo.
Priyo menjelaskan bahwa mulanya memang KPU yang mengusulkan agar ada acara khusus bagi paslon untuk memaparkan visi dan misi secara terbuka. BPN, kata Priyo, setuju dan mengusulkan capres-cawapres yang menyampaikan visi misi secara langsung.
Namun, pandangan berbeda muncul di kubu Jokowi-Ma'ruf. Priyo mengatakan poros lawan menganggap pemaparan visi dan misi cukup dilakukan oleh anggota timses.
Alhasil, KPU tidak jadi memfasilitasi lantaran tidak ada kesepakatan antara kedua kubu. KPU kemudian mempersilakan masing-masing paslon untuk membuat acara sendiri jika ingin menyampaikan visi dan misi secara terbuka.
(bmw/ain)