Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01,
Ma'ruf Amin menyebut para petinggi dan jajaran Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (
PBNU) telah sepakat dan solid mendukung
Joko Widodo dan dirinya di Pilpres 2019 mendatang.
Hal itu ia katakan usai menerima kunjungan Khatib Aam PBNU, Yahya Cholil Staquf di kediaman pribadinya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (7/1).
"Kita sebagai sesama eksponen NU saya mantan Rais Aam, dia Khatib Aam, dan kita PBNU solid lah, Ketum, Sekjen, Rais Aam, sekarang kita semua sepakat bagaimana kita memenangkan pilpres yang akan datang," kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan kehadiran Yahya tak lain untuk membahas berbagai langkah untuk memenangkan Pilpres 2019. Lebih lanjut, Ia menyatakan para petinggi PBNU telah bergerak untuk melakukan sosialisasi pasangan Jokowi-Ma'ruf ke masyarakat.
Salah satu contohnya, beber dia, dukungan dilakukan melalui berbagai pertemuan ulama dan silaturahmi. "Macam-macam caranya kebiasaan ulama dan kiai dalam rangka menyukseskan program itu banyak. Banyak langkahnya," kata dia.
Disisi lain, Ma'ruf pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dewan Syariah PPP sekaligus Mustasyar PBNU Maimoen Zubair yang telah memberikam dukungan bagi Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Ma'ruf mengatakan Maimoen merupakan ulama senior yang memiliki banyak murid dan turut memiliki legitimasi ditiap pernyataannya.
"Ya tentu saya sangat berterima kasih ya. Ulama sekaliber Maimoen yang muridnya tersebar dimana-mana," kata Kiai Ma'ruf Amin.
Bagi Ma'ruf, dukungan Maimoen itu nerupakan sebuah legitimasi bahwa Jokowi dan dirinya adalah pasangan yang didukung ulama sebenarnya. "Ini ulamanya justru yang paling tua. Ulama ya kiai Maimoen itu. Jadi ini artinya menegaskan bahwa Pak Jokowi dan saya yang didukung para ulama," tegas Ma'ruf.
Sebelumnya, Chatib Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf bertemu dengan calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin di kediaman pribadi Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Senin (7/1). Yahya terpantau keluar dari rumah Ma'ruf sekitar pukul 13.00 WIB. Ia datang mengenakan baju hitam dilengkapi peci hitam.
Yahya menyatakan kedatangannya untuk membahas dan meminta masukan Ma'ruf seputar musyawarah nasional alim ulama yang akan digelar pada Februari 2019 esok di Banjar, Jawa Barat.
"Karena tidak lama lagi, insyallah pada bulan Februari, Nadhatul Ulama menggelar konferensi besar dan Musyawarah Nasional alim ulama. Sejumlah hal perlu di dialogkan dengan berbagai pihak. Dan dengan hal ini, Kiai Ma'ruf Amin adalah seseorang yang tidak boleh tidak harus diminta pandangan-pandangan dan nasihat beliau," kata Yahya.
(ain/rzr/ain)