
Singgung Isu PKI, Jokowi Sebut Hoaks Hanya Bertujuan Politik
CNN Indonesia | Jumat, 25/01/2019 21:30 WIB

Tangerang Selatan, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tak percaya begitu saja dengan kabar bohong alias hoaks yang banyak bermunculan di media sosial. Jokowi lantas menyinggung hoaks yang mengaitkan dirinya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) serta menyebut dirinya mengkriminalisasi ulama.
Menurut Jokowi, hoaks tersebut dihembuskan hanya untuk tujuan politik.
"Ini hanya tujuan politik, bukan yang lain-lain. Masyarakat jangan diajak ke hal yang tidak logis. Untungnya masyarakat sekarang sudah pintar-pintar," kata Jokowi kepada masyarakat saat membagikan sertifikat tanah di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1).
Jokowi heran kerap dituduh bagian dari PKI. Padahal, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu PKI telah dibubarkan sekitar tahun 1965-1966, sementara dirinya lahir tahun 1961. Menurut dia, tak masuk akal bila diusianya yang baru 4 tahun sudah mengenal PKI.
Sementara soal tuduhan kriminalisasi ulama, Jokowi juga tak habis pikir. Padahal, kata calon presiden nomor 01 itu dirinya kerap bertemu ulama dan turut menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
"Hari santri yang buat Perpres saya, yang tanda tangan saya. Kok dibilang anti ulama, anti Islam? Bolak-balik kayak gitu kalau gampang percaya, termakan, bahaya sekali," cetusnya.
Sebelumnya Jokowi menyatakan bakal terus membantah kabar bohong yang menyeret namanya. Mantan wali kota Solo itu mengaku selama empat tahun ini dirinya selalu diam dengan isu tersebut.
"Saya empat tahun digitukan diam saja, sekarang saya mau ngomong. Boleh kan?" kata Jokowi saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (9/1).
Jokowi menyatakan perlu menjawab kabar bohong dirinya bagian dari PKI lantaran, berdasarkan hasil survei, sekitar 9 juta orang percaya isu tersebut.
(fra/arh)
Menurut Jokowi, hoaks tersebut dihembuskan hanya untuk tujuan politik.
"Ini hanya tujuan politik, bukan yang lain-lain. Masyarakat jangan diajak ke hal yang tidak logis. Untungnya masyarakat sekarang sudah pintar-pintar," kata Jokowi kepada masyarakat saat membagikan sertifikat tanah di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1).
Sementara soal tuduhan kriminalisasi ulama, Jokowi juga tak habis pikir. Padahal, kata calon presiden nomor 01 itu dirinya kerap bertemu ulama dan turut menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
"Hari santri yang buat Perpres saya, yang tanda tangan saya. Kok dibilang anti ulama, anti Islam? Bolak-balik kayak gitu kalau gampang percaya, termakan, bahaya sekali," cetusnya.
"Saya empat tahun digitukan diam saja, sekarang saya mau ngomong. Boleh kan?" kata Jokowi saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (9/1).
Jokowi menyatakan perlu menjawab kabar bohong dirinya bagian dari PKI lantaran, berdasarkan hasil survei, sekitar 9 juta orang percaya isu tersebut.
(fra/arh)
ARTIKEL TERKAIT

Urusan Personal, BPN Tak Ingin Ekspose Salat Jumat Prabowo
Nasional 10 bulan yang lalu
Sama Seperti TKN, Kubu Prabowo Belum Berencana Rekrut Ahok
Nasional 10 bulan yang lalu
Bawaslu Temukan Ribuan Tabloid Indonesia Barokah di Jateng
Nasional 10 bulan yang lalu
Romi soal Manfaat Ahok untuk Jokowi: Lebih Banyak Defisitnya
Nasional 10 bulan yang lalu
Sandi Disebut Akan hadir di Debat Jokowi-Prabowo
Nasional 10 bulan yang lalu
Dugaan Jokowi Curi Start Kampanye, Bawaslu Panggil Alumni UI
Nasional 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Targetkan Tol JORR II Selesai Akhir 2020
Ekonomi • 07 December 2019 18:58
Jokowi: Feeling Saya, RI Ekspor Petrokimia
Ekonomi • 06 December 2019 20:34
Jokowi Pinjam Sertifikat Tanah Orang Tua Demi Modal Usaha
Ekonomi • 06 December 2019 19:53
Jokowi soal Pemecatan Dirut Garuda: Sudah Tegas Sekali
Ekonomi • 06 December 2019 17:02
TERPOPULER

Enam Petani Sumsel Terjebak Semalaman di Kebun karena Harimau
Nasional • 48 menit yang lalu
Kemenag Tegaskan Tetap Berwenang Terbitkan Sertifikasi Halal
Nasional 4 jam yang lalu
Anak Bos Mobil Esemka Akan Maju Pilkada Klaten
Nasional 1 jam yang lalu