Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (
JK) menyebut pernyataan Presiden
Joko Widodo tentang '
propaganda Rusia' tak ada hubungannya dengan negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu. JK mengatakan kata 'Rusia' merujuk pada salah satu jenis propaganda, bukan negara.
"Yang dimaksud propaganda Rusia itu jenisnya, bukan (negara) Rusia," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Rabu (6/2).
Menurut JK, makna propaganda Rusia itu serupa dengan istilah Russian Roulette atau permainan yang menggunakan pistol revolver untuk ditodongkan ke diri sendiri. Meski menggunakan kata Rusia, permainan itu tak murni berasal dari negeri Beruang Merah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya seperti Russian Roulette itu kan bukan dari Rusia," katanya.
Penyebutan nama ini, lanjut JK, juga ibarat nama makanan yang ada di Indonesia. Ia mencontohkan makanan bika Ambon yang sebenarnya bukan berasal dari Ambon, melainkan dari Medan, Sumatera Utara.
"Jadi maknanya bukan seperti makanan Makassar, artinya makanannya, bukan Makassarnya. Kemudian bika Ambon, bukan Ambonnya, tapi bikanya," ucap JK.
Ketua Dewan Pengarah Tim Jokowi-Ma'ruf Amin ini mengatakan propaganda sejatinya merupakan bentuk wajar dalam suatu kampanye. Jika merunut artinya, kata JK, propaganda merupakan bentuk meyakinkan orang lain agar menang dalam suatu pemilihan.
"Propaganda itu mengupayakan agar didengar yang baik-baik, yang jelek-jelek tidak didengarkan," tuturnya.
Polemik 'propaganda Rusia' yang disebut Jokowi bermula saat capres petahana itu sempat menyindir ada tim sukses kandidat Pilpres 2019 yang menyewa konsultan asing. Tim sukses itu, kata dia, menggunakan teori propaganda Rusia.
Pernyataan Jokowi dilontarkan saat bertemu relawan di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Pernyataan itu merespons tudingan Jokowi sebagai antek asing.
Pernyataan ini sempat menimbulkan kritik dari berbagai pihak. Termasuk Kedutaan Besar Rusia. Namun Jokowi mengklaim bahwa pernyataan yang ia maksud tak ada sangkut pautnya dengan negara Rusia.
Jokowi mengaku mengutip istilah propaganda Rusia dari sebuah artikel terbitan RAND Corporation, sebuah lembaga 'think thank' dan analis kebijakan global di AS.
Tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf dari Cakra 19 sebelumnya juga telah menjelaskan bahwa propaganda Rusia yang dimaksud Jokowi adalah modus operandi penyebaran hoaks yang disebut operasi semburan fitnah. Operasi ini digunakan Rusia dalam krisis Crimea, Ukraina, dan perang sipil di Suriah pada 2012 hingga 2017.
(psp/wis)