Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Dessy Ratnasari menyesalkan Program Keluarga Harapan (
PKH) yang diklaim sebagai salah satu prestasi
Joko Widodo selama empat tahun menjabat sebagai presiden.
Dia pun menuding Jokowi telah bersikap tidak jujur lantaran mengklaim program yang sebenarnya sudah direncanakan sejak Presiden ke-enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai prestasi pemerintahannya.
"Kejujurannya program PKH adalah program yang sudah dicanangkan di tahun 2007, di zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jadi klaim itu, menurut saya adalah ketidakjujuran," kata Dessy di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dessy, realisasi program itu bukan hanya hasil kerja keras Jokowi. Banyak pihak yang menurut dia terlibat atas terwujudnya program untuk kesejahteraan masyarakat itu.
Misalnya campur tangan Komisi VIII DPR RI yang telah meloloskan program tersebut agar bisa direalisasikan.
"Tapi saya minta, saya minta, ada ucapan terima kasih pada seluruh anggota Komisi VIII yang sudah menyetujui anggaran tambahan program harapan. Karena 10 fraksi termasuk kami PKS, PAN, Gerindra, menyetujui di dalamnya walaupun kami enggak mendukung Joko Widodo saat ini itu baru jujur," ujarnya.
Menurut dia, jika tidak ada anggota Komisi VIII di DPR yang setuju, maka program tersebut tak pernah lolos. Dia mengatakan Jokowi tak berhak mengklaim program itu sebagai salah satu prestasinya.
"Jadi kalau enggak ada kami yang menyetuujui anggaran dinaikkan 10 juta tambahan program PKH, itu nggak akan berjalan," kata dia.
Jokowi sebelumnya mengaku optimistis bisa menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, salah satu parameternya keberhasilan membangun sistem jaminan sosial. Dia mengatakan ada 10 juta keluarga dapat bantuan PKH, sehingga anak-anak dari keluarga miskin tetap bisa sekolah. Lebih dari 14 juta rakyat dapat bantuan pangan.
Hal ini disampaikan Jokowi melalui pidato kebangsaan yang dihadiri ribuan pendukungnya. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menceritakan kisah Ibu Siti yang berhasil keluar dari jurang kemiskinan.
"Ibu Siti ada di tengah tengah kita. Duduk di mana Bu siti? Dulu Bu Siti dan suami kekurangan dalam biaya hidup lalu tahun 2015, Ibu Siti berani jualan lontong dan gado-gado, sekarang usaha berkembang pesat. Sekarang sudah terima pesanan katering untuk acara kantor dan kawinan. Sekarang anaknya bisa kuliah. Artinya Ibu Siti sudah lulus dari program PKH."
[Gambas:Video CNN] (tst/pmg)